Setelah Jeda 11 Hari, AS Lanjutkan Perang Melawan Taliban

Jet tempur AS melancarkan serangan udara pertama dalam 11 hari jeda setelah perjanjian damai Afghanistan dengan Taliban ditandatangani di Qatar pada 29 Februari 2020 lalu. Perjanjian damai pun batal!

SALAM-ONLINE: Pasukan penjajah AS di Afghanistan mengumumkan pada Rabu (4/3/20) untuk melanjutkan operasi militernya di negara yang dilanda perang setelah sempat jeda 11 hari, lapor Anadolu Agency (AA), Rabu (4/3).

Juru bicara pasukan AS di Afghanistan, Sonny Legget, mengatakan di Twitter bahwa jet tempur AS melakukan serangan udara pada Rabu terhadap pejuang Taliban di distrik Nahr-e Saraj di provinsi Helmand selatan.

“(Pejuang Taliban) secara aktif menyerang pos pemeriksaan #ANDSF (pasukan Afghanistan). Ini adalah serangan defensif untuk mengacaukan serangan itu. Ini adalah serangan pertama kami terhadap Taliban dalam 11 hari,” kata Legget.

Sebelumnya, pihak berwenang di Afghanistan mengatakan kepada berita Tolo yang berbasis di Kabul bahwa 16 tentara Angkatan Darat Afghanistan tewas dalam serangan Taliban di distrik Imam Sahib di provinsi Kunduz.

Peningkatan serangan Taliban terhadap pasukan Afghanistan terjadi sehari setelah Presiden AS Donald Trump melakukan percakapan telepon selama 35 menit dengan Kepala Biro Politik Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar.

Mereka membahas kesepakatan damai AS-Taliban yang ditandatangani Sabtu (29/2/20) lalu di Doha, Qatar. Maka, perjanjian damai pun batal!

Baca Juga

Padahal Taliban dan AS telah sepakat “mengurangi kekerasan” untuk membuka jalan bagi kesepakatan damai dan dialog intra-Afghanistan berikutnya yang dijadwalkan dimulai pada 10 Maret di ibu kota Norwegia, Oslo.

Leggett mengatakan Taliban pada Selasa (3/3) telah melakukan 43 serangan terhadap pos-pos pemeriksaan militer Afghanistan di Helmand.

“Kepemimpinan Taliban berjanji kepada komunitas internasional bahwa mereka akan mengurangi kekerasan dan tidak meningkatkan serangan. Kami menyerukan kepada Taliban untuk menghentikan serangan yang tidak perlu dan menjunjung tinggi komitmen mereka. Seperti yang telah kami tunjukkan, kami akan membela mitra kami (pemerintahan Afghanistan) saat diminta,” kata Leggett.

Untuk jelasnya, menurut Leggett, pihaknya berkomitmen untuk perdamaian. Namun, kata Leggett, AS memiliki tanggung jawab untuk melindungi mitra #ANDSF (pasukan Afghanistan) kami.

“#Afghans & AS telah memenuhi perjanjian kami, namun, Talibs nampaknya berniat menyia-nyiakan kesempatan ini dan mengabaikan keinginan orang untuk #peace,” klaim Leggett di akun Twitternya. (mus)

Baca Juga