SALAM-ONLINE: Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Haris Azhar, mengingatkan bahwa janji Presiden Joko Widodo untuk menuntaskan pelanggaran HAM berat di masa lalu harus terus ditagih. Terlebih lagi saat ini, sudah memasuki Mei, yang penuh dugaan pelanggaran HAM di tahun 1998.
Sampai saat ini, kata Haris, janji Jojo Widodo dalam debat Pilpres 2019 lalu sebatas isapan jempol belaka. Seolah hanya tinggal janji manis yang dimanfaatkan untuk mendulang suara pada pemilu lalu.
“Nggak ada. Dia mah bohong soal-soal gitu (penyelesaian kasus HAM berat). Dibohongin. Nggak ada yang diselesain,” kata pegiat HAM ini, seperti dikutip rmol.id, Senin (18/5/20).
Haris menilai Joko Widodo seperti anti rakyat. Tidak peduli ada kenangan masa lalu rakyat yang masih belum terang benderang.
Apa yang dilakukan Joko Widodo dan jajaran sekelilingnya, menurut Haris, hanya sebatas mencari keuntungan. Tanpa peduli dengan yang dialami rakyat.
“Menurut saya orang ini (Joko Widodo) dikelililingi sama orang-orang yang memang tidak mikirin rakyat. Mereka mikirnya bagaimana balikin modal. Cari untung,” ujarnya, kesal.
“Mereka memakzulkan lembaga-lembaga demokrasi. Nah itu yang dipikirkan rezim ini. Kalau soal rakyat dibahasnya ruwet,” sesal Haris. (rmol.id)