Kemenag, Ormas Islam, Termasuk NU & Muhammadiyah Sepakat Idul Fitri Hari Ahad

Menteri Agama Fachrul Razi (tengah) saat mengumumkan penetapan 1 Syawal 1441 H atau Idul Fitri dalam Sidang Isbat yang digelar secara Virtual dengan peserta terbatas diikuti unsur pimpinan ormas Islam pada Sabtu, 29 Ramadhan 1441 H (23/5/20 M) malam. (Foto: ANTARA/Humas Kemenag-Romadany )

SALAM-ONLINE: Kementerian Agama (Kemenag) RI sepakat bersama ormas-ormas Islam, termasuk NU dan Muhammadiyah untuk menetapkan 1 Syawal 1441 H atau Idul Fitri jatuh pada hari Ahad, 24 Mei 2020. Menteri Agama, Fachrul Razi pada Jumat (2/5/20) malam, mengumumkan hasil sidang isbat untuk Idul Fitri, 1 Syawal 1441 H tersebut.

Menurut Fachrul, semua petugas yang melakukan observasi tidak melihat hilal, awal bulan baru. Secara perhitungan (metode hisab) pun menyebut posisi hilal masih di bawah ufuk.

Para pimpinan ormas Islam dan tamu undangan mengikuti sidang isbat ini melalui aplikasi online. Artinya sudah memenuhi protokol kesehatan Covid-19. Ada pembatasan peserta.

Baca Juga

Sementara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan Tim Rukyahnya, Lembaga Falakiyah, juga telah melakukan rukyah hilal di sejumlah wilayah. Seperti halnya Kemenag, Tim Rukyah Hilal PBNU juga menyatakan hilal tidak terlihat.

Berdasarkan rukyah hilal itu, Tim Rukyah Hilal Lembaga Falakiyah PBNU menetapkan bahwa puasa Ramadhan digenapkan menjadi 30 hari, sampai Sabtu (23/5). Dengan demikian PBNU pun menetapkan 1 Syawal atau Idul Fitri jatuh pada Ahad, 24 Mei 2020.

Selain NU, ormas Islam terbesar lainnya, Muhammadiyah juga menetapkan 1 Syawal 1441 H jatuh pada Ahad 24 Mei 2020. Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah menetapkan Idul Fitri 2020 melalui Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2020. (S)

Baca Juga