Tolak 500 TKA Cina, Massa Pemuda & Mahasiswa Gelar Aksi di Imigrasi Kendari

Peserta aksi membawa keranda mayat dan membakar ban bekas di depan pagar Kantor Imigrasi Kelas I A Kendari, Sulawesi Tenggara, yang dijaga ketat polisi, Senin (29/6/20) siang. 

SALAM-ONLINE: Massa dari Aliansi Persatuan Pemuda Mahasiswa Sultra Bergerak (PPMSB) di Kota Kendari, Senin (29/6/20) kembali menggelar aksi menolak kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal Cina di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Massa mendatangi kantor Imigrasi Kelas I A TPI Kendari pada Senin (29/6) siang. Massa menilai keputusan pemerintah mendatangkan TKA di masa pandemi Corona merupakan keputusan yang salah.

Tuntutan massa aksi kali ini adalah yang kedua kalinya menagih janji Kepala imigrasi, Hajar Aswad untuk membuka lembaran Visa Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina itu.

Selain menggelar orasi, massa aksi juga membawa keranda mayat dan membakar ban bekas di depan pagar Kantor Imigrasi Kendari, sebagai bentuk penyesalan dan kecaman terhadap pihak imigrasi yang terus memberikan peluang TKA untuk masuk ke Sultra.

Koordinator massa, Awal Rafiul, mengatakan tak seharusnya pemerintah menyetujui kedatangan TKA dengan alasan untuk rakyat. Massa juga menuntut janji Kepala Imigrasi Kendari, Hajar Aswad, untuk mundur dari jabatan.

“Konsistenlah, Pak, di poin dua Bapak menyatakan bahwa TKA tidak akan datang sebelum masa pandemi berhenti, poin dua dan tiga itu masih saling berkaitan,” ujar perwakilan massa kepada Hajar. Hajar yang sempat keluar menemui massa aksi nampak berdebat dengan perwakilan massa. Massa tetap menuntut Hajar mundur dari jabatan.

Baca Juga

Aksi yang awalnya berlangsung damai tersebut kemudian sempat diwarnai saling dorong dengan aparat kepolisian yang berjaga. Saat itu massa sempat berusaha masuk ke dalam Kantor Imigrasi.

Hajar pun mengatakan saat menerima massa aksi beberapa hari lalu bahwa dia bersedia mundur dari jabatannya jika TKA yang datang tidak sesuai dengan aturan. Namun dia menegaskan, berdasarkan data dari Ditjen Imigrasi, semua TKA masih tepat prosedur.

“Apabila kedatangan TKA tidak sesuai ketentuan atau prosedur yang berlaku, maka selaku kepala kantor bersedia untuk mundur,” ujar Hajar Aswad.

Massa yang merasa kecewa, akhirnya membubarkan diri, namun berjanji akan ada aksi lanjutan dengan jumlah massa lebih besar. []

Sumber: detik.com, panjikendari.com

Baca Juga