Kunjungi KH Abdul Wahid Alwi, Pemuda Dewan Da’wah Terima Dokumen Bersejarah

KH Abdul Wahid Alwi (kanan) menyerahkan salinan Dokumen Proyek Pembangunan Gedung Menara Da’wah kepada Ketua Umum Pemuda Dewan Da’wah, Dade Ruba’i, M.Pd. (Foto: Dokumentasi Pemuda Dewan Dakwah)

SALAM-ONLINE: Risalah merintis, da’wah melanjutkan. Demikianlah tabiat risalah dan da’wah saling berkelindan. Bagai dua sisi koin mata uang yang menyatu padu. Pada kedua sisinya menampilkan wajah yang berbeda. Namun keduanya sama diikat dalam satuan nilai yang utuh.

Pada masanya para perintis memulai dalam suka duka perjuangan di masanya. Dan pada zamannya kemudian para pelanjut berjibaku dalam pahit getir perjuangan. Hanya ada satu pengikat yang menghubungkan, chemistry, dan ketertautan dua generasi; perintis dan pelanjut, yaitu komitmen dalam khiththah dan kekuatan value (nilai) yang diwariskan.

Semangat mewarisi nilai-nilai para perintis, itulah yang mendorong para pengurus Pemuda Dewan Da’wah Pusat yang dikomandoi Ketua Umumnya melakukan program Pewarisan Nilai dari tokoh-tokoh dakwah. Berkunjung dan bersilaturrahim, menimba ilmu dan pengalaman serta menapaktilasi jejak pendahulu dalam da’wah dan pergerakan. Dan tokoh yang kali ini dikunjungi adalah Ustadz KH Abdul Wahid Alwi, MA, Wakil Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyyah Indonesia (DDII).

Ziarah ‘ilmiyyah wa ruhiyyah ini berlangsung pada Sabtu, 18 Juli 2020, tepat satu hari dari milad 112 tahun Pak Natsir, di Kantor Dewan Da’wah Jalan Kramat Raya 45. Tepatnya di ruang Biro Luar Negeri, Gedung Menara Da’wah lantai 2.

Pertemuan dimulai tepat pukul 09.00 dan berakhir pada waktu Ashar sekira pukul 15.30 WIB. Hampir 6,5 jam. Diselang shalat Zhuhur dan makan siang, dua generasi bertemu dalam kisah dan penggalan cerita. Ibarat sang Ayah yang tengah menuturkan masanya pada anak-anaknya. Sang Ayah tak lelah membagi kisah menyejarah. Sementara anak-anak menikmati alur dan latar dengan penuh antusias. Waktu siang pun berlalu seperti sebentar saja.

Ada banyak hikmah dan pelajaran yang disampaikan Ustadz Abdul Wahid kepada kami. Kisah tentang orang tua dahulu, Pak Natsir merintis Dewan Da’wah. Memulai dari satu dua langkah kecil. Menyemai benih-benih kebaikan manjadi pohon amal shalih yang dipetik generasi yang datang kemudian. Mengader potensi-potensi pemuda dan mahasiswa, dibina, dirawat dan diarahkan sampai kelak mampu memikul beban estafeta da’wah yang harus terus berlanjut.

Baca Juga

Itulah kekuatan kata-kata Pak Natsir yang dituangkan dalam quotes perjuangannya: Risalah Merintis, Da’wah Melanjutkan. Kata-kata bijak itu tak hanya keluar dari lisan dan tertulis di buku-buku saja. Namun Pak Natsir terapkan dalam kehidupan nyata pada penyiapan kader yang matang. Kader-kader yang lahir dari kepiawaian Pak Natsir mencetak pelanjut tak terhitung dengan jari. Dari sekian banyak kader itu adalah Ustadz Abdul Wahid sendiri yang langsung mendapatkan gemblengan dari Pak Natsir.

Sosok Pak Natsir seperti diceritakan Ustadz Abdul Wahid Alwi yang menarik adalah dalam soal hubungan orang tua dan generasi muda. Tentang dialog kontributif seorang ayah dan anak membincang risalah dan da’wah. Soal berbagi peran yang tua dan yang muda. Soal pewarisan nilai dan semangat perintis kepada pelanjut. Itu semua terekam apik dalam penggalan cerita dan alur kisah tentang sosok Pak Natsir yang disampaikan Ustadz Abdul Wahid sejak pagi hingga menjelang petang hari itu.

Sebagai simbol pewarisan nilai dan semangat juang, Ustadz Abdul Wahid menyerahkan salinan dokumen proyek pembangunan Gedung Menara Da’wah kepada Ketua Umum Pemuda Dewan Da’wah, Dade Ruba’i, M.Pd.

“Ini adalah simbol estafeta risalah dan tugas da’wah yang diembankan orang tua kepada anaknya. Kami punya tanggung jawab menjaga, melanjutkan dan menyelesaikan proyek besar ini,” sambut Dade sambil menerima berkas salinan dokumen bersejarah tersebut.

Pada setiap zaman ada (sosok) rijal-nya. Bagaikan pertunjukan seni pentas. Babak demi babak akan berakhir. Pemain bisa berganti. Bahan cerita selalu bertukar. Namun khiththah tidak boleh berubah.

(Imanuddin Kamil, Divisi Humas dan Kebijakan Publik Pemuda Dewan Da’wah Pusat)

Baca Juga