Serangan Bom Teroris PKK dan Milisi Syiah Bunuh 4 Warga Sipil Suriah

SALAM-ONLINE.COM: Sedikitnya empat warga sipil, termasuk dua anak, meregang nyawa dan 37 lainnya cedera dalam tiga serangan bom mobil di Suriah utara, kata sumber keamanan setempat pada Sabtu (2/1/2021).

Pihak oposisi Suriah dan pasukan keamanan lokal meyakini pelakunya adalah kelompok teror YPG/PKK berhaluan marxis-leninisme-komunisme. Mereka meledakkan kendaraan bermuatan bahan peledak di pasar, distrik Ras al-Ayn, dekat perbatasan Turki-Suriah.

Teroris meledakkan kendaraan bermuatan bahan peledak di pasar di distrik Ras al-Ayn, dekat perbatasan Turki-Suriah. Ledakan tersebut membunuh dua anak dan melukai empat warga sipil. Korban luka dibawa ke rumah sakit. Kobaran api yang dipicu oleh ledakan bom itu berhasil dipadamkan petugas pemadam kebakaran, lapor Kantor Berita Anadolu, Sabtu (2/1/21).

Untuk diketahui, wilayah Ras al-Ayn dibebaskan dari teroris YPG/PKK pada 12 Oktober 2019 sebagai bagian dari Operasi Mata Air Perdamaian Turki. Operasi ini diluncurkan untuk mengamankan perbatasan Turki dari kelompok teror YPG/PKK dan membantu pengembalian pengungsi Suriah dengan aman. Selain itu, untuk memastikan integritas wilayah Suriah.

Namun, para teroris melanjutkan serangan di Ras al-Ayn dan kota terdekat Tal Abyad, meskipun mereka menarik diri dari daerah perbatasan setelah negosiasi antara AS dan Turki pada 17 Oktober 2019.

Baca Juga

Sementara ledakan bom mobil lainnya terjadi di dekat toko roti di kota Jindires distrik Afrin barat laut Suriah, menewaskan satu warga sipil dan melukai delapan lainnya.

Secara terpisah, seorang warga sipil tewas dan 25 lainnya terluka dalam serangan granat di pusat kota provinsi Al-Hasakah, timur laut, kata sumber-sumber setempat.

“Serangan itu dilakukan oleh milisi Syiah Shabiha yang setia kepada rezim Basyar Asad,” tambah sumber tersebut, Sabtu (2/1/21), sebagaimana dilansir Anadolu.

Kelompok teror milisi Syiah Shabiha dukungan Iran ini, didirikan oleh rezim Asad untuk menekan demonstrasi damai yang dimulai pada Maret 2011. (S)

Baca Juga