Korban Selamat Ingat Ancaman Pasukan AS: Tinggalkan Rumah atau Kamu Mati!

SALAM-ONLINE.COM: Salah seorang warga Suriah yang selamat dari operasi AS di provinsi barat laut Suriah, Idlib, mengungkapkan bahwa tentara Amerika mengancam dia dan keluarganya untuk meninggalkan rumah mereka demi nyawa mereka.

Seorang wanita Suriah, salah satu saksi mata operasi AS di Idlib pada Kamis (3/2/2022) pagi yang menarget anggota Daesh/ISIS, mengatakan kepada Anadolu Agency: “Kami sedang tidur ketika pesawat tiba. Pintu dan kaca jendela rumah kami rusak karena ledakan dan peluru.”

Meminta namanya tidak dipublish, dia mengatakan tentara AS meminta orang-orang di “rumah pertama, kedua dan ketiga” untuk segera meninggalkan rumah mereka.

“Jika Anda tidak pergi dalam 10 menit, kami akan menghancurkan rumah Anda dan Anda akan mati,” para tentara mengancam mereka, menurut wanita Suriah itu.

Takut, dia, bersama suami dan anak-anaknya, segera meninggalkan rumah mereka. “Tentara Amerika membuat suami saya tidak melawan dengan tangan diborgol. Saya sangat takut ketika saya melihatnya seperti itu,” kenangnya.

“Pergi atau kamu akan mati. Keluar ke sini, taruh anak-anak Anda di tanah dan lepaskan syal Anda,” ungkapnya menceritakan kengerian, mengutip tentara AS yang mengancamnya.

Mereka mengambil anak-anak saya, mengikat tangan saya. Dia mengatakan tentara meluncurkan roket ke rumahnya karena dia tidak keluar.

“Mereka mengatakan kepada saya bahwa saya akan aman di luar. Pada akhirnya, saya pergi keluar ketika suami saya menyuruh saya melakukannya,” tuturnya.

“Sekitar empat atau lima dari mereka (tentara AS) berlari ke arah saya. Mereka mengambil anak-anak saya dari saya dan mengikat tangan saya,” katanya, seraya menambahkan bahwa para tentara itu kemudian mulai mengajukan pertanyaan.

“Mereka menginterogasi saya. Saya menjawab pertanyaan mereka secara acak agar mereka tidak mengambil anak saya dari saya,” ujar wanita Suriah itu.

Dia menyebut bahwa ada seorang tentara dengan aksen Irak di antara tentara AS. Wanita ini mengatakan dia dan keluarganya telah diinterogasi selama berjam-jam dan tidak diizinkan masuk kembali ke rumah mereka.

Operasi

Operasi tersebut menargetkan seseorang yang diduga berafiliasi dengan kelompok Daesh/ISIS dengan dukungan jet tempur F-16 dan sebuah helikopter.

Sebuah airdrop diluncurkan pada pukul 01.20 waktu setempat (2220GMT) dari helikopter ke sebuah rumah di dekat desa Atma, Idlib.

Baca Juga

“Sekitar pukul 00.30 (21.30 WIB), ada suara berisik dari luar, saya kira banjir. Ketika saya keluar dan melihat, helikopter-helikopter itu melayang di atas dan salah satu helikopter menyeru dengan megafon,” kata seorang warga desa kepada Anadolu Agency yang minta disembunyikan identitasnya.

Tembakan kemudian terdengar dari dekat rumah setelah tentara AS meminta orang untuk menyerah. Warga itu mengatakan rumah tetangganya hancur dalam operasi tersebut.

Serangan itu merenggut nyawa warga sipil 13 orang, termasuk enam anak-anak dan empat wanita, kata tim pertahanan sipil yang bekerja di reruntuhan.

Sumber-sumber keamanan mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pasukan AS telah meninggalkan lokasi itu dengan seseorang yang selamat di belakangnya.

Rekaman yang diambil oleh tim Anadolu Agency di tempat kejadian menunjukkan beberapa dinding dan langit-langit rumah runtuh karena bom yang dilemparkan saat penggerebekan. Bagian dapur terbakar, semua perabotan hancur, dan ada jejak darah di lantai.

Menurut sumber lokal, operasi itu menargetkan salah seorang pemimpin paling dicari dari kelompok Daesh/ISIS.

Mengomentari operasi itu, Sekretaris Pers Pentagon AS John Kirby mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa operasi tersebut berhasil. Kirby menyatakan bahwa tidak ada korban dari pihak AS.

Dalam sebuah pernyataan tertulis Kamis (3/2/2022), Presiden Joe Biden mengumumkan operasi kontraterorisme di barat laut Suriah itu adalah untuk melindungi rakyat Amerika dan Sekutu AS, serta membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman.

Ia mengatakan bahwa Angkatan Bersenjata AS telah mengambil alih medan perang Abu Ibrahim al-Hashimi—pemimpin “ISIS”. Biden lebih lanjut mencatat bahwa semua pasukan AS dengan selamat kembali dari operasi tersebut.

“Saya akan menyampaikan pidato kepada rakyat Amerika nanti (Kamis) pagi,” tambahnya.

Abu Ibrahim al-Hashimi dinobatkan sebagai pemimpin baru Daesh/ISIS pada 2019 setelah pembunuhan AS atas Abu Bakr al-Baghdadi di awal tahun itu.

Pada Oktober 2019, AS mengumumkan bahwa pemimpin Daesh/ISIS Abu Bakr al-Baghdadi tewas dalam operasi serupa di Idlib. (mus)

Baca Juga