Kisah Pilu Wanita Suriah tentang Kekejaman Tentara Basyar Asad

Suriah-Wanita Suriah-1-jpeg.image
Beberapa wanita Suriah yang telah mengalami penyksaan biadab oleh para tentara rezim Asad

DAMASKUS (SALAM-ONLINE): Kekejaman Rezim Basyar Asad di Suriah telah melampaui batas. Ratusan ribu rakyat sipil yang tak tahu menahu perang sering jadi sasaran pembantaian penguasa Syiah Nushairiyah itu.

Seringkali, kaum wanita ditangkap dengan alasan yang tak jelas, kemudian disiksa dan diperkosa ramai-ramai dengan sadis oleh para tentara rezim.

“Saya dalam keadaan tak sehelai benang pun, di kamar yang dingin dan ada tikus di dalamnya, sementara darah mengalir di atas betisku dan para tentara diam saja,” ungkap Laila, perempuan Suriah berusia 30 tahun menceritakan pedihnya penyiksaan yang ia rasakan di dalam penjara, seperti dilansir laman harian Watan pada Rabu (24/6).

Sementara Susan, tak bisa melupakan kejadian tragis yang disaksikan anak laki-lakinya yang berusia 16 tahun. Dalam keadaan diborgol, remaja itu menyaksikan ibunya diperkosa oleh 10 tentara rezim Basyar Asad. Inilah kejadian tragis yang selalu diingat oleh wanita Suriah berusia 30-an tahun ini.

Sedangkan Lamya, dia disiksa dengan hanya menggunakan pakaian dalam saja. Kemudian para tentara membasahi pakaiannya dan menyetrumnya dengan listrik. Siksaan ini dia terima karena dituduh melarikan diri dari melayani para tentara rezim.

Ini adalah kesaksian-kesaksian para wanita Suriah yang disiksa oleh tentara rezim Asad di acara “Penahanan Wanita Suriah, Senjata, Perang dan Teror” yang diselenggarakan oleh Jaringan Eropa untuk Hak Asasi Manusia.

Baca Juga

Sejak 2011, wanita Suriah kerap menjadi korban, baik di dalam penjara maupun di tenda-tenda pengungsian. Para wanita di Suriah kerap jadi korban penyiksaan, pelecehan seksual dan pemerkosaan.

Laporan itu berdasarkan hasil survei terhadap 10 perempuan Suriah dari sampel 53 wanita yang pernah dipenjara antara tahun 2012 sampai 2014.

Setelah dibebaskan dari penjara rezim, penderitaan para wanita ini tidak berakhir karena banyak ujian berat lainnya yang harus dilalui.

Seperti yang dialami Zainab (19 tahun) asal Homs. Dia pulang ke kampung halamannya usai dibebaskan dari penjara rezim, tapi tak mendapatkan satu pun anggota keluarganya. Sementara, kerabatnya menolak Zainab untuk tinggal bersamanya karena Zainab adalah mantan narapidana yang dianggap hina.

Seperti diketahui, perang di Suriah yang terjadi sejak Maret 2011 hingga saat ini telah menewaskan 230.000 orang. Dan lebih dari 200 ribu warga sipil ditangkap, termasuk ribuan wanita Suriah, demikian dilaporkan lembaga observatorium Suriah untuk hak asasi manusia. (ay/salamonline)

Baca Juga