Presiden Erdogan: “Serangan Udara Rusia di Suriah Ditujukan kepada Penentang Asad dan Warga Sipil”

Presiden Erdogan-6-jpeg.image
Presiden Recep Tayyip Erdogan

ANKARA (SALAM-ONLINE): Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan serangan udara Rusia di Suriah sebenarnya bukan ditujukan pada ISIS. Tetapi Rusia menarget opisisi yang berperang melawan Basyar Asad dan warga sipil Suriah yang menentangnya, karena tak ada ISIS di wilayah serangan Rusia tersebut.

Erdogan menyatakan itu dalam sebuah wawancara stasiun televisi Aljazeera, Jumat (2/10), lansir Anadolu, Jumat (2/10).

Rusia memulai serangan udaranya pada Rabu (30/9) untuk memperkuat militer rezim Asad di Suriah. Moskow sendiri menegaskan serangan yang dilancarkan adalah untuk menargetkan ISIS dan kelompok-kelompok yang berafiliasi dengannya, tetapi negara-negara Barat dan sekutu Teluk mereka percaya bahwa Rusia membantu Asad untuk melawan pihak oposisi, karena di wilayah serangan Rusia itu tak ada ISIS. Maka warga sipil akan menanggung beban dari gempuran dan serangkaian bom Rusia itu.

“Kami tahu bahwa 65 orang warga meninggal selama operasi Rusia yang berlangsung di sekitar Hama, Homs dan Aleppo,” ungkap Erdogan. Di wilayah Hama, Homs dan Aleppo itu tak ada ISIS.

“Tapi, itu [Rusia] tidak membuat serangan ini terhadap ISIS; mereka menggempur oposisi yang telah menolak rezim. Warga sipil tewas. Rusia mengabaikan warga sipil dengan melakukan pembunuhan terhadap mereka,” ujar Erdogan.

Baca Juga

Erdogan menyatakan keprihatinannya. Ia mengaku akan berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin atas pembunuhan terhadap warga sipil tersebut.

“Saya akan meminta mereka (Rusia) untuk meninjau langkah-langkah mereka tentang masalah ini, karena kami memiliki tanggung jawab di wilayah ini dan kami menanggung rasa sakit. Rusia tidak memiliki perbatasan dengan Suriah, tapi kami punya perbatasan 911 kilometer (dengan Suriah),” kata Erdogan.

Turki telah menerima pengungsi Suriah sejak awal perang pada Maret 2011. Dan sekarang negara yang berbatasan langsung dengan Suriah itu menerima sekitar dua juta orang pengungsi di bawah peraturan perlindungan sementara.

“Mengapa Rusia begitu tertarik untuk masuk Suriah? Saya ingin memahami ini,” sindir Erdogan. (mus)

Anadolu

Baca Juga