Mahasiswa Minta Ahok Dipenjara Terkait Dugaan Korupsi Lahan RS Sumber Waras

Demo Ahok di depan gedung BPK-viva.co.id-jpeg.imae
Mahasiswa saat berunjuk rasa di depan Gedung BPK minta Ahok dipenjara, Senin, 23 November 2015 (Foto: Fajar GM/viva.co.id)

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjalani pemeriksaan dalam rangkaian audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap dugaan korupsi dalam pembagian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Wars, sembilan orang mahasiswa yang tergabung dalam Komite Tangkap dan Penjarakan Ahok (KTP Ahok) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung BPK itu.

Kesembilan mahasiswa itu tidak mengenakan jas almamater yang bisa menjadi identitas kampus mereka. Mereka mengenakan pakaian biasa. Beberapa di antaranya mengenakan jaket dengan atribut Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Para mahasiswa memegang papan dengan berbagai macam tulisan, antara lain ‘UNGKAP Korupsi RS Sumber Waras yang melibatkan Gubernur DKI Ahok’, “TOLAK INTERVENSI Yang dapat melemahkan BPK’, hingga ‘BPK You’ll Never walk Alone’.

Seorang mahasiswa berteriak-teriak dengan menggunakan pengeras suara di atas mobil bak terbuka yang telah dilengkapi beberapa megafon yang dirancang untuk aksi.

Fajrul Syam, yang merupakan koordinator lapangan aksi, mencurigai adanya tindak diskriminasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menyelidiki dugaan korupsi dalam pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. KPK menunggu kajian audit investigasi BPK sebelum melanjutkan pemeriksaan.

“Kami menilai ada sebuah diskriminasi dan perbedaan sudut pandang dalam penanganan kasus yang melibatkan secara langsung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Gubernur DKI. Seolah-olah Ahok (sapaan Basuki) tidak bisa tersentuh jerat hukum. Apa karena Ahok dekat dengan sumbu kekuasaan dan didukung pemilik modal,” ujar Fajrul di depan Gedung BPK, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (23/11), seperti dikutip Viva.co.id.

Fajrul mendesak BPK segera menyelesaikan audit investigasi agar KPK bisa melanjutkan penyelidikan terhadap dugaan korupsi.

Baca Juga

“Dalang di balik kerugian negara yang melibatkan Gubernur DKI Ahok harus segera diungkap,” ujar Fajrul.

Sementara, dari atas mobil orasi, orator unjuk rasa terus meneriakkan protes. Menurut mahasiswa, Ahok belum memberikan aksi nyata dalam membangun kota Jakarta. “Ahok hanya bisa bicara,” ujarnya.

Ia kembali menyuarakan tuntutan agar BPK segera menuntaskan audit investigasi. Bila perlu, ia mengatakan, Kepala BPK RI bisa mengajak mahasiswa berkonsultasi sebelum kembali menyerahkan hasil audit kepada BPK.

“Kami mahasiswa menunggu BPK untuk berdialog dengan kami,” ujarnya.

Pemeriksaan Ahok berlangsung secara tertutup di lantai 12.

Pemeriksaan dilakukan dalam rangka merampungkan audit investigasi atas dugaan kerugian daerah sebesar Rp 191 miliar dalam pembelian sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI. DKI membeli lahan itu menggunakan APBD Perubahan 2014 untuk membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) khusus penyakit kanker. (viva.co.id)

Baca Juga