JAKARTA (salam-online.com): Komunitas Pencinta Yahudi di Indonesia kembali berencana merayakan “HUT Kemerdekaan” Israel di Jakarta. “Hari jadi” Israel ke-64 itu jatuh pada 14 Mei nanti.
“Namun acara kecil-kecilan saja,” kata Ketua Komunitas Pencinta Yahudi, Unggun Dahana, Senin (merdeka.com, 30/4/12).
Menurut Unggun, acara tersebut tetap akan disertai pengibaran bendera Israel dan bendera Indonesia, serta menyanyikan Hatikva, lagu kebangsaan Israel, dan juga Indonesia Raya.
Unggun mengatakan, untuk tahun ini acara tidak akan dipublikasikan, mengingat kehebohan yang terjadi pada tahun lalu. Namun, dia berjanji akan melaporkan acaranya ke polisi jika anggota yang hadir lebih dari sepuluh orang.
Mengikuti perhitungan kalender Yahudi, acara “HUT Kemerdekaan” Israel sudah berlangsung lebih dulu di sejumlah Kedubes Israel di beberapa negara. Di Kedubes Israel di Singapura, acara juga dihadiri sejumlah warga negara Indonesia, termasuk politikus NasDem Ferry Mursyidan Baldan, beberapa pengusaha, anggota Kadin dan tokoh sebuah “ormas pemuda Islam”.
Kehadiran tak kurang dari 10 WNI itu mendapat kecaman keras dari berbagai kalangan di Indonesia, seperti pengamat politik UI Prof Dr Iberamsyah, pengamat sosial Masni Umar, Pendiri MER-C Joserizal Jurnalis, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, PKS, MUI, dan lainnya.
Mereka menyebut para tokoh yang hadir di acara “HUT Israel” di Singapura itu sebagai pengkhianat dan sama dengan mengakui eksistensi Negara Zionis Israel, mengabaikan perjuangan kemerdekaan Palestina.
Jika 14 Mei mendatang orang-orang Indonesia merayakan “Hari jadi” Israel, lalu apa kepentingannya? Apa urusannya?
Foto: merdeka.com