Terbang, Sukhoi Suguhi Miras: Ada Hubungan dengan Human Error?

JAKARTA (salam-online.com): Pembaca, barangkali sudah banyak melihat foto-foto para awak Sukhoi Superjet100 yang beredar di dunia maya, mulai dari teknisi, pramugari, pilot sampai para penumpang yang notabene sebagian besar pengusaha, eksekutif dan media.

Sebagian besar orang mungkin hanya melihat sekilas dan tidak memperhatikan detail aktivitas yang terjadi, baik sebelum take off maupun selama perjalanan. Dari sekian banyak foto yang beredar, setidaknya ada 3 foto yang menampilkan aktivitas yang barangkali bisa dikaitkan dengan kecelakaan yang terjadi.

Tanpa bermaksud lain apalagi menyinggung perasaan keluarga korban, ketiga foto tersebut menampilkan pelayanan yang diberikan para pramugari cantik ketika menyuguhkan minuman keras champagne (sampanye) sejenis anggur putih kepada para penumpang.

Jika diamati, tampaknya miras itu disuguhkan ketika Sukhoi mengudara. Biasanya suguhan seperti ini dilakukan setelah pesawat mengudara dengan aman di atas ketinggian tertentu. Hal ini diperkuat dengan situasi dimana para pramugari bisa menyajikan minuman sampanye dengan baik.

Perhatikan 3 buah foto berikut. Oleh seorang warga Rusia bernama Sergey Dolya yang ikut dalam joy flight pertama, foto ini dia upload ke: sergeydolya.livejournal.com. Artinya, foto-foto ini bukan hasil jepretan saat joy flight kedua yang akhirnya mengalami kecelakaan. Karena, itu tentu tak mungkin. Dari joy flight pertama yang sukses itulah foto-foto ini dihasilkan.

Jika pada joy flight pertama disuguhi miras sampanye, tentu bukan tak mungkin pada joy flight kedua pun dilakukan hal serupa. Namanya juga sedang pesta tanda ungkapan rasa gembira. Maka, salah satu ungkapannya adalah dengan menyuguhkan sampanye, minuman keras memabukkan dengan daya serap yang lebih cepat ke tubuh.
Semua jenis miras itu mengandung alkohol yang bisa mempengaruhi kesadaran orang.

Penjelasan tambahan dari pembaca salam-online.com, bahwa sampanye (champagne) berbeda dengan bir. Ini sebagai ralat dari pemberitaan yang menyebut minuman yang disuguhkan adalah bir. Sampanye berbeda dengan bir. Bir dibuat dari fermentasi gandum, sedang sampanye dibuat dari fermentasi anggur + karbonasi. Orang yang minum sampanye lebih cepat mabuk dibanding minum bir, sebab dengan karbonasi, sampanye lebih cepat diserap tubuh ketimbang bir.

Baca Juga

Informasi serupa tentang bagi-bagi sampanye di pesawat sukhoi superjet 100 pada joy flight pertama ini dimuat di beberapa situs berita seperti waspada online dan inilah.com (10/5/2012).

Kita tak tahu, apakah pilot dan ko-pilot sukhoi itu turut minum miras ini atau tidak.

Jika itu terjadi, kemungkinan besar faktor kelalaian manusia (human error) merupakan salah satu penyebab kecelakaan pesawat canggih Sukhoi Superjet 100 ini. Terlebih lagi ada kejanggalan, di tengah cuaca buruk dengan jarak pandang 4000 meter, sang pilot menurunkan pesawat  dari 10.000 feet ke 6000 feet, padahal ketinggian Gunung Salak sekitar 7000 feet.

Karenanya, muncul dugaan kuat pesawat menabrak gunung–di tengah medan buruk dan kabut yang menutup jarak pandang. Kok bisa? Adakah hubungannya kemungkinan human error dengan miras, jika sang pilot Rusia itu sebelumnya  menenggak minuman beralkohol ini?

Sumber: phylopop.com & sergeydolya.livejournal.com

Baca Juga