Tolak Kampanye Kondom untuk Remaja, Jangan Menambah Dosa di Negeri Ini!

JAKARTA( salam-online.com): Bukannya mengampanyekan bahaya seks bebas di luar nikah, Menkes yang baru justru mengampanyekan penggunaan kondom bagi remaja. Sebuah gebrakan yang akan memicu protes keras umat Islam!

Nafsiah Mboi, Menteri Kesehatan baru yang menggantikan almarhumah Endang Rahayu Sedyaningsih mempunyai program baru yang cukup mengejutkan publik. Mboi yang dilantik dengan sumpah agama Katolik oleh Presiden SBY pada Kamis (14/6/2012) di Istana Negara, Jakarta, mengatakan, “Seluruh jajaran kami siap untuk mengampanyekan penggunaan kondom pada kelompok seks berisiko.”

Kampanye ini, menurutnya, menjadi salah satu indikatior penting untuk menurunkan angka HIV/AIDS di Indonesia melalui hubungan seks yang berisiko. Kampanye ini, ujar Mboi, untuk menurunkan angka kehamilan yang tidak direncanakan oleh remaja, juga untuk memberantas penyakit menular melalui hubungan seks bebas. “Kampanye ini menyasar generasi muda 15-24 tahun,” katanya.

Kampanye penggunaan kondom untuk mengurangi seks yang berisiko, menurut Menkes, adalah untuk mempercepat pencapaian MDGs (Millenium Development Goals). “Kampanye kondom difokuskan untuk seks yang berisiko. Untuk mempercepat pencapaian goal MDGs, maka kampanye kondom merupakan suatu kewajiban,” tuturnya. Nafsiah Mboi mengatakan, menurut data BKKBN, ada sekitar 2,3 juta wanita dewasa muda yang melakukan aborsi karena melakukan hubungan seks di luar nikah.

Baca Juga

Sebelumnya, berbagai elemen ormas dan partai Islam di berbagai daerah, menolak keras adanya ATM Kondom yang rencananya akan dibuat oleh pemerintah di daerah-daerah, terutama daerah yang tinggi tingkat seks bebasnya. Padahal adanya ATM Kondom, bukan mengurangi seks bebas, justru makin menyuburkan seks di luar nikah. Apalagi, kampanye soal HIV/AIDS juga seringkali menggunakan istilah “Save Sex with Kondom” (Seks Aman dengan Kondom).

Jadi, jika Menkes akan mengampanyekan program pemberantasan seks berisiko, soluisinya bukan mempermudah akses kondom bagi remaja, namun mengampanyekan larangan seks bebas di luar nikah. Jika Menkes tetap ngotot dengan gebrakannya untuk mengampanyekan kondom bagi remaja, maka umat Islam di negeri ini yang sudah mengampanyekan “Indonesia Tanpa Maksiat” akan memprotes keras. Jika ia orang yang taat beragama, seharusnya Menkes berpikir ulang tentang programnya.

Jangan menambah dosa di negeri ini! (Artawijaya)

Baca Juga