JAKARTA (salam-online.com): Di pasaran banyak beredar produk Israel yang keuntungan penjualannya untuk memerangi umat Islam. Tak hanya itu, produk-produk Israel juga terindikasi dapat melemahkan kesehatan manusia. Produk-produk Israel harus ditolak.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Bidang Dakwah dan Hubungan Lintas Agama Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhsin Ahmad Alatas kepada itoday (9/8/2012) menyikapi peredaran produk-produk Israel di Indonesia pada bulan Ramadhan dan Lebaran 2012.
Menurut Habib Muhsin, Israel mempunyai tujuan licik memasukkan produk ke Indonesia. Dari segi ekonomi, keuntungan yang diperoleh digunakan untuk memerangi warga Palestina. Sedangkan dari kesehatan, bisa jadi produk itu dicampuri zat-zat tertentu dan merugikan umat Islam.
“Sekarang ini kita sudah bersentuhan secara tidak langsung dengan produk Israel, salah satunya produk Unilever. Keuntungan dari produk itu ujung-ujungnya untuk Israel, sekaligus untuk memerangi umat Islam di Indonesia. Ini lobi-lobi Yahudi di bidang perdagangan. Selain itu, ada indikasi juga produk-produk itu melemahkan kesehatan umat Islam Indonesia. Tentu saja ini perlu dibuktikan secara ilmiah dengan laboratorium,” ungkap Habib Muhsin.
Habib Muhsin bahkan mengungkapkan, saat ini beredar produk kurma dari Israel. “Para importir kurma dari Israel itu harus ditelusiri. Kemudian peringatkan importir itu. Tolak kurma dari Israel, masih banyak kurma dari Timur Tengah lainnya,” tegas Habib Muhsin.
Terkait hal itu, Habib Muhsin meminta pemerintah harus tegas menolak kurma dari Israel tersebut. “Padahal masih banyak produk kurma selain dari Israel. Beredarnya kurma dari Israel di Indonesia telah menambah kepongahan Israel. Mereka bisa beranggapan dapat melakukan penjajahan di bidang makanan,” kata Habib Muhsin.
Lebih jauh Habib Muhsin menegaskan, Israel telah ‘memerkosa’ dunia, terutama umat Islam. Tidak pantas bagi Indonesia untuk membuka hubungan dagang dengan Israel. “Berdasarkan amanat UUD 45, membebaskan penjajahan di atas bumi, sedangkan Israel menjajah Palestina. Tidak pantas Indonesia membuka hubungan dagang dengan Israel. Kita harus tegas,” pungkas Habib Muhsin. (itoday/salam)