Bayu Ditangkap, Mertua Babak Belur Dihajar Densus

Ayah mertua Bayu tergolek tak berdaya

SOLO (salam-online.com): Perburuan terhadap pelaku “teror” Solo berlanjut. Kali ini giliran Bayu. Ia ditangkap, Jumat malam (31/8/2012).

Tapi penangkapan Bayu disesalkan keluarga.Pihak keluarga menganggap aparat Densus 88 Antiteror bertindak represif saat menangkap terduga teroris Bayu Setiono di Karanganyar, Jawa Tengah.

Adalah ayah mertua Bayu yang sudah lanjut usia ikut babak belur dipukuli aparat.

Wiji Siswo Suwito, ayah mertua Bayu, tergolek tak berdaya. Ia menderita serius di bagian mata dan sebagian muka.

Pria berusia 65 tahun ini kaget mendapat serangan di tempat tidurnya, sehingga reflek menangkis, tapi dikira melawan. Akibatnya, pukulan bertubi-tubi mendarat di muka kakek ini. Aparat Densus 88 menggerebek rumahnya di Dusun Tempel, Desa Bulurejo, Kecamatan Gondangrejo.

Tak hanya itu, pintu kamar dirusak dengan palu besar. Tangannya diborgol dengan lakban. Ada jahitan di bawah mata.

Menurut Istrinya, Setyoini, 2 Hp Bayu dan 1 HP-nya dirampas Densus 88, kendaraan dibawa. Tidak ada surat penangkapan maupun surat penyitaan.

Baca Juga

Setelah mendapati Bayu (24 th), aparat menyeretnya dari kamar, ditembak salah satu kakinya, lalu membawanya pergi.

Menurut Sekjen Laskar Umat Islam Solo (LUIS) Yusuf Yuparno ketika menerima ayah Bayu di Sekretariat LUIS, apa yang dilakukan Densus 88 sudah di luar prosedur.

“Cara-cara kasar, tidak manusiawi, penangkapan tanpa surat resmi adalah perbuatan melawan hukum dan melanggar HAM,” sesalnya.

Atas aksi kekerasan yang mengakibatkan babak belurnya Wiji, Polsek Gondangrejo memberi santunan Rp 1 juta untuk biaya pengobatan.

Menurut Humas LUIS Endro Sudarsono, Mabes Polri terlalu cepat mengaitkan Bayu dengan kejadian penembakan di Pospam Gemblegan, Peledakan di Gladag maupun Penembakan di Singosaran.

“Ada yang aneh dan Janggal. Dengan menembak mati F dan M di jalan Veteran Tipes Serengan, Jumat malam (31/8/2012) lalu, Polri justru sulit membuktikan bahwa Bayu terlibat dalam kasus teror di Solo,” terang Endro.

(ES/salam-0nline.com)

Baca Juga