Ketakutan, Prancis Akan Tutup Kedutaan dan Sekolah Mereka di 20 Negara
PARIS (salam-online.com): Pemerintah Prancis berencana menutup kedutaan dan sekolah di sekitar 20 negara mulai Jumat ini karena alasan keamanan.
Mereka khawatir dua institusi itu bakal menjadi sasaran serangan dan unjuk rasa besar-besaran sebagai protes atas kartun Nabi Muhammad di majalah terbitan negara itu.
Majalah Charlie Hebdo hari ini melansir sejumlah kartun yang melecehkan Rasulullah sekaligus Nabi terakhir itu. Tindakan serupa pernah mereka lakoni Februari 2006. Polisi antihuru-hara sudah bersiaga di luar kantor majalah Charlie Hebdo.
Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius sudah memerintahkan pengamanan terhadap kedutaan dan sekolah milik Prancis di seluruh dunia ditingkatkan.
“Saya sudah perintahkan melakukan pengamanan lebih ketat atas gedung, kedutaan, konsulat, pusat kebudayaan, dan sekolah di negara-negara yang bisa menimbulkan masalah,” kata dia seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (19/9/2012).
Fabius menegaskan Prancis menghargai kebebasan berekspresi dan prinsip ini tidak boleh dilanggar. “Tapi pantaskah di saat kondisi memanas seperti ini kita tumpahkan minyak di atas api? “Jawabannya tidak,” kata Fabius.
Penerbitan “kartun Nabi Muhammad” ini berlangsung di tengah gelombang unjuk rasa oleh kaum Muslimin sejagat menolak the Innocence of Muslims.
Film bikinan Sam Bacile, warga Amerika Serikat keturunan Yahudi, ini menghina Islam dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Umat Islam juga pernah dihebohkan oleh tindakan serupa dari surat kabar Jylland Posten. Koran terbitan Denmark ini tujuh tahun lalu melansir sejumlah “kartun Nabi Muhammad” yang memicu protes besar-besaran di pelbagai negara.
Kini, bagaimana kesudahannya, Allah punya cara dan skenario yang bisa membelalakkan kedua mata penghujat dan penghina Rasul-Nya…!