Mengaku Ditipu, Aktris Film Anti Islam akan Tuntut Sutradara ‘Innocence of Muslims’

CALIFORNIA (salam-online.com): Film “Innocence of Muslims” yang tersebar di situs berbagi YouTube memicu kontroversi, bahkan kerusuhan di sejumlah negara.

Lebih dari itu, Duta Besar Amerika Serikat untuk Libya Chris Stevens serta 3 staf kedutaan di Benghazi, Libya, tewas dalam aksi massa yang marah atas film yang isinya melecehkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan umat Islam itu.

Namun ternyata, tidak semua pihak yang terlibat dalam film tersebut sadar bahwa film Innocence of Muslims bertujuan melecehkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Cindy Lee Garcia yang ikut berperan dalam film tersebut mengaku merasa tertipu.

Sebab, menurutnya, banyak hal yang tidak sesuai ketika film itu diproduksi dengan setelah ditayangkan. Salah satunya adalah judul film.

Menurut Lee Garcia, dalam skrip yang ia terima, film tersebut berjudul “Desert Warrior” dan sama sekali tidak mengisahkan tentang Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun, setelah ditayangkan, judulnya berubah menjadi “Innocence of Muslims” dan tokoh utamanya disebut sebagai Nabi Muhammad.

“Film ini seharusnya menceritakan kisah dengan latar belakang  2000 tahun lalu. Tidak berdasarkan atas agama tertentu, hanya kisah-kisah yang terjadi di Mesir. Tidak ada hubungannya dengan Muhammad, umat Islam atau apa pun,” ungkap Lee Garcia seperti dilansir Mediaite.com, Kamis (13/9/2012).

Dalam naskah skenario dan selama pengambilan adegan, ia mengaku tak ada satu pun yang mengindikasi ke arah kontroversi seperti produk akhir yang beredar saat ini. Lee Garcia bahkan mengaku, tidak sekalipun nama Muhammad disebut-sebut dalam dialog pada pengambilan gambar. Saat syuting tokoh utama dalam film tersebut disebut ‘Master George’.

Hal-hal yang berkaitan dengan Nabi Muhammad dan Islam ternyata ditambahkan melalui proses dubbing saat film tersebut memasuki tahap post-production. Sebagai contoh, dialog: “Apakah tuhanmu adalah pemerkosa anak-anak?” Saat post-production dialognya diubah tanpa sepengetahuan pemerannya menjadi, “Apakah Muhammad pemerkosa anak-anak?”

Bukan hanya Lee Garcia, CNN memberitakan bahwa seluruh pemeran dan kru film ‘Innocence of Muslims” mengecam hasil akhir film yang disutradarai oleh Sam Bacile itu.

Baca Juga

Klip-klip film tersebut ditayangkan di YouTube dengan beberapa judul berbeda, termasuk Innocence of Muslim”. Film itu menggambarkan Nabi Muhammad sebagai sosok dengan perilaku kejam dan agresif.

Garcia mengaku  sangat terkejut dan ngeri melihat hasil akhir film, ketika akhirnya Dubes AS dan 3 staf kedutaan di Benghazi, Libya, harus meregang nyawa . “Saya tidak terkait dengan apa pun di sini,” ujarnya. “Kini ada korban yang tewas akibat film dimana ada saya di sana. Ini benar-benar membuat saya muak.”

Menurut Gracia, syuting selama tiga hari pada Juli lalu sungguh tidak ada yang luar biasa. Penulis dan sutradara pun menggunakan nama samaran, “Sam Bacile” yang ternyata seorang raja real estate Israel. Padahal menurut penuturan Gracia, si sutradara mengaku berasal dari Mesir.

“Dia orangnya terlihat kalem. Ia hanya duduk mengawasi pengambilan gambar dan menginginkan beberapa poin dibuat,” ungkap Gracia.

Wanita itu juga menuturkan Bacile pernah menginginkan bahwa gadis yang tidur dengan Master George (yang didubbing menjadi Muhamamad dalam film) terlihat berusia tujuh tahun, alih-alih sepuluh tahun. Permintaan itu pun sempat membuat asisten sutradaranya protes, bahwa itu terlalu muda.

Setelah protes meletus dan Bacile tampil di media, Garcia menelponnya dan mengungkapkan kemarahan dengan taktik kotor tipuannya. “Saya menelpon Sam dan berkata padanya, ‘Mengapa kamu melakukan ini?’ dan ia menjawab, ‘Saya capek dengan sikap Islamis radikal yang membunuh satu sama lain.”

Garcia tidak puas dengan jawaban itu dan bahwa ia sekadar tidak bersalah. “Saya hendak menuntutnya secara hukum,” ujarnya. (salam-online/dari beberapa sumber)

Baca Juga