JAKARTA (salam-online.com): Munculnya kembali “teroris” di Indonesia akhir-akhir ini ada kemungkinan keterkaitan suksesi kepemimpinan 2014. 
“Ada skenario besar yang tidak mudah dibaca oleh orang awam, bisa jadi ada kaitannya dengan suksesi kepemimpinan 2014, tapi ini masih perlu pembuktian,” kata pengamat sosial Maskut Candranegara, Ahad (9/9/2012).
Ia juga tidak sependapat, munculnya aksi teror maupun ditemukannya bahan peledak disebabkan tidak berfungsinya intelijen.
“Menurut pendapat saya bukan intelijen tidak berfungsi, tapi justru sebaliknya, intelijen sudah tahu,” ungkapnya.
Kata Maskut, alasan masih berfungsinya intelijen karena munculnya “teroris” sekarang berbeda dengan sebelumnya.
“Kalau sebelumnya para ‘teroris’ mempunyai tujuan yang jelas apa yang dilakukan, antara lain untuk memperjuangkan mendirikan negara Islam atau memperjuangkan ideologinya, sedang yang sekarang ini kelihatannya bukan hal yang seperti itu,” ujar Maskut.
Ia tidak sepakat, munculnya “teroris” akhir-akhir ini seperti penembakan terhadap polisi sebagai balas dendam. “Kalau dikatakan gerakan balas dendam karena orang tuanya yang tewas terbunuh sebelumnya, menurut saya bukan juga, karena perjuangan ‘teroris’ bila harus tewas itu mati syahid yang jadi cita-citanya,” pungkasnya. (itoday/salam-online)