Prancis Akan Usir Muslim yang Mengancam Keamanan Negara
PARIS (salam-online.com): Prancis tidak akan ragu untuk mengusir pihak-pihak yang dinilai mengancam keamanan negara itu dengan mengatasnamakan Islam.
Demikian dikatakan Menteri Dalam Negeri Prancis Manuel Valls ketika meresmikan masjid terbesar di negara itu, Kamis (27/9/2012).
Valls juga menegaskan pemerintah akan berupaya maksimal untuk mengintegrasikan Muslim Prancis. Namun Mendagri itu mengingatkan Prancis tidak akan menolerir pihak-pihak yang ingin menjadikan negaranya sebagai sarang kelompok militan.
“Islam mendapat tempat di Prancis karena warga Muslim Prancis adalah bagian dari negara ini,” ujar Valls, seperti dikutip okezone dari France24, Jumat (28/9/2012).
Peresmian Masjid Agung di Strasbourg ini juga dihadiri sejumlah pemuka Katolik, Protestan dan Yahudi. Masjid Agung yang dibangun sekitar dua kilomter dari katedral Strasbourg ini sanggup menampung 1.500 jamaah.
Pembangunan Masjid ini memakan waktu 20 tahun. Sejumlah negara seperti Arab Saudi, Kuwait dan Maroko dilaporkan ikut membiayai pembangunan Masjid Agung ini.
Dalam kesempatan yang sama Mendagri Prancis itu pun berjanji akan memberikan tindakan keras bagi kelompok militan.
Ia memperingatkan siapa saja, khususnya aktivis asing yang menimbulkan masalah, akan segera dideportasi.
“Prancis tidak akan ragu untuk mengusir orang-orang yang mengaku menganut Islam namun menjadi ancaman serius bagi ketertiban umum, mereka yang menjadi orang asing di negara kita namun tidak menghormati nilai-nilai dan hukum yang ada,” tegas Valls.
Namun di sisi lain Valls menjanjikan hubungan harmonis dengan warga Muslim Prancis melalui pemberian bantuan pembangunan masjid dan pelatihan untuk para ulama.***