Ayah Nafis Bantah Anaknya Rencanakan Pengeboman The Fed

Nafis

BANGLADESH (SALAM-ONLINE.COM): Ayah Quazi Mohammad Rezwanul Ahsan Nafis, yang dituduh sebagai perencana pengeboman Federal Reserve Bank atau The Fed, mengaku tidak percaya putranya bisa melakukan hal itu. Menurutnya, penangkapan putranya oleh FBI adalah bentuk konspirasi rasis.

Reuters melansir, Kamis (18 /10/2012), ayah Nafis, Quazi Mohammad Ahsanullah membantah seluruh tuduhan atas anaknya. Nafis, seorang warga negara Bangladesh, ditangkap Rabu lalu setelah rencananya, menurut polisi, mau mengebom The Fed digagalkan oleh FBI.

“Ini tidak lain adalah konspirasi. Masih ada konspirasi rasis di negara itu. Intelijen AS mempermainkan anak saya yang datang ke AS untuk belajar,” kata Ahsanullah.

“Tuduhan atasnya tidak benar. Dia bahkan tidak bisa mengendarai mobil, bagaimana bisa dia ditangkap dengan sebuah van?” lanjutnya lagi.

Nafis ditahan atas tuduhan hendak meledakkan sebuah bom rakitan seberat lebih dari 400 kg di dalam sebuah van yang diletakkan dekat gedung The Fed. Yang dia tidak tahu adalah, kawan yang baru saja direkrutnya ternyata agen mata-mata FBI yang menyamar.

Baca Juga

Agen ini yang menyediakan berbagai materi peledak, yang ternyata palsu. Setelah Nafis memencet detonator, dia langsung ditahan. Pengadilan awal Nafis digelar pada Rabu (17/10/2012) waktu setempat di Brooklyn.

Nafis adalah mahasiwa bisnis di North South University, sebuah kampus bergengsi di Bangladesh. Pria 21 tahun ini minta izin kepada ayahnya untuk belajar keamanan jaringan internet di Amerika dari Januari hingga Mei tahun ini.

“Saya menghabiskan seluruh tabungan saya untuk mengirimnya ke Amerika,” kata Ahsanullah.

Ahsanullah yang bekerja sebagai Senior Vice President di salah satu bank swasta Bangladesh ini mengatakan bahwa Nafis adalah anaknya yang paling shalih di antara dua anaknya yang lain. (viva)

Baca Juga