Demo Forum Persatuan Islam Kalsel: Para Pengendara pun Dibiarkan Melindas Bendera AS & Israel

BANJARMASIN (salam-online.com): Suara takbir Allah Akbar berkali-kali keluar dari mulut massa yang menamakan Forum Persatuan Islam Kalsel, di simpang empat Kantor Pos Banjarmasin, Ahad (30/9/2012) sore.

Aksi sekitar 200 massa itu dilakukan untuk menyerukan umat Islam bersatu melawan zionis pimpinan Israel dan Amerika yang telah melakukan pelecehan terhadap Islam dan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

“Pelecehan di antaranya dilakukan melalui film dan pembuatan kartun Nabi,” kata Ketua Forum Persatuan Islam Kalsel, Habib Abdullah Ali Al Habsy.

Para pendemo aksi damai ini mengecam pembuat film dan meminta Presiden Indonesia SBY menyuruh Presiden AS, Barrack Obama meminta maaf pada umat Islam di seluruh dunia.

“Karena AS menyakiti umat Islam dengan melecehkan Nabi Muhammad,” ungkap Habib.

“Presiden SBY harus bertindak dan mendesak AS untuk memberikan hukuman kepada pembuat film dan kartun Nabi agar dihukum yang berat dan jangan dibiarkan.”

Dia mengatakan, pihaknya mengajak pada masyarakat untuk memboikot produk-produk AS yang masuk ke Indonesia.

Baca Juga

“Umat Islam harus memboikot produk AS seperti Youtube dan google. Satu minggu saja kita boikot akan terjadi krisis, itu sebagai doa umat Muslimin,” tambah dia.

Di antara massa yang turun saat aksi di depan kantor pos itu, ikut bergabung anak-anak berusia di bawah lima tahun (balita).

Sama seperti para pendemo dewasa lain, para balita yang didampingi masing-masing ibunya itu juga mengenakan ikat kepala yang bertuliskan Muhammad dalam bahasa Arab.

Usai melakukan orasi di simpang empat Kantor Pos, massa kembali menjalani long march ke depan Masjid Raya Sabilal Muhtadin untuk melakukan orasi.

Dalam aksi itu massa membentangkan bendera besar Amerika dan Israel di pinggir jalan dan membiarkan para pengendara melindasnya.

Tidak hanya bendera, massa juga membawa boneka lengkap dengan atribut Amerika dan Israel yang dibiarkan tergeletak di pinggir jalan sebagai simbol penghinaan terhadap kedua negara itu. (tribunnews/salam-online)

Baca Juga