Habib Rizieq: Gories Mere Harus Jadi Target Pejuang Islam!

Komjen (Pol) Gories Mere

JAKARTA (salam-online.com): Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Gories Mere telah menggunakan Densus 88 khususnya, dan Brimob pada umumnya, sebagai operator dari seluruh rangkaian ‘terorisasi Islam’ yang berlangsung di Indonesia selama ini.

Karena itu, Gories Mere dan pengikutnya adalah musuh Islam dan harus menjadi target utama para pejuang Islam.

Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab melalui rilis kepada wartawan, Ahad (7/10/2012). Menurut Habib Rizieq, pejuang Islam, utamanya Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, selama ini menjadi korban penzaliman Polri dan Densus 88.

Baca Juga

“Pemindahan paksa Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dari sel Bareskrim Mabes Polri ke Nusa Kambangan adalah sebuah kezaliman, karena tidak sesuai prosedur, yaitu tanpa pemberitahuan kepada keluarga maupun kuasa hukum,” tegas Habib Rizieq.

Menurut Habib Rizieq, kalaupun keputusan kasasi sudah incrahct dan upaya Peninjauan Kembali (PK) tidak menghalangi eksekusi, semestinya Polri lebih bijak dalam memperlakukan Ustadz Abu yang sudah lanjut usia dan sedang sakit. “Karenanya ormas Islam sudah semestinya melakukan protes keras terhadap Polri,” kata Habib Rizieq.

Habib Rizieq juga menyoal pemenjaraan Ustadz Ba’asyir dalam kasus Bom Bali. Dalam kasus itu, Ustadz Ba’asyir diputus bebas murni di tingkat PK, tetapi Polri dan pemerintah tidak pernah meminta maaf. Hal yang sama terjadi dalam kasus tudingan bahwa Ustadz Ba’asyir terlibat dalam latihan perang ‘teroris’ di Jantho, Aceh (itoday)

Baca Juga