Kardinal dari Ghana Cemaskan Pertumbuhan Islam di Eropa: Prancis Bakal Jadi Republik Islam
salam-online.com: Kardinal Peter Turkson menciptakan kehebohan setelah menyatakan cemas terhadap perkembangan Islam di seantero Eropa. Pendapat itu dia sampaikan dalam sebuah diskusi Sabtu (13/10/2012) pekan lalu.
Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Selasa (16/10/2012), pandangan pemimpin Katolik di Ghana itu direkam dalam sebuah video berjudul Muslim Demographics dan diunggah ke situs berbagi video Youtube.
Video ini kemarin menjadi bahasan dalam pertemuan uskup internasional di Vatikan. Turkson memperkirakan Prancis bakal menjadi republik Islam pada 2048.
“Ketika kami tiba pagi tadi saya banyak ditanya, ‘Siapa merencanakan pemutaran video itu? Siapa melakukan itu? Siapa di balik semua ini?” kata Pastor Thomas Rosica kepada wartawan.
Menurut Rosica, video itu telah memicu diskusi terhangat selama tiga pekan konferensi. Seorang pastor berencana membantah Turkson dengan menyampaikan sebuah laporan berisi data sebaliknya. “Islam jadi kata kunci paling banyak disebut,” ujar Rosica.
Hingga saat ini, Turkson belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar megenai alasan dia memutar video itu.
Sentimen anti-Islam kembali menguat setelah beredar film the Innocence of Muslims. Belum selesai kontroversi atas dokumenter menghina Nabi Muhammad itu, majalah Charlie Hebdo dari Prancis melansir lagi serangkaian karikatur Nabi.
Sejumlah negara di Benua Biru itu juga menerapkan beleid yang membedakan umat Islam, seperti larangan bercadar atau berjilbab di Prancis, masjid tanpa menara di Swiss, dan tidak boleh berkurban di Jerman.
Di Belanda, ada politikus sayap kanan tersohor bernama Geert Wilders. Dia pernah dikecam lantaran membikin film Fitna, juga menjelekkan Islam. (merdeka/salam-online)