“Kita Sedang Dikuasai Sistem Penuh Dusta”

JAKARTA (salam-online.com): “Kita sedang dikuasai oleh sistem yang penuh kedustaan. Kita harus melawan.”

Ucapan ini terlontar dari Wakil Ketua KPK Busyro Muqaddas saat menyambut sejumlah tamu dari elemen masyarakat aktivis antikorupsi, Kamis (4/10/2012) kemarin.

Pernyataan Busyro itu didasarkan pada sikap sejumlah anggota dewan yang ‘ngotot’ merevisi UU KPK. Saat niat itu diprotes sejumlah masyarakat, mereka berdusta dengan mengatakan tidak pernah mau merevisi.

“Lihat, ini hitam semua. Hitam punya makna kalau dunia ini gelap. Tapi mereka semua hadir memberikan pencerahan. Kami tidak pernah ada kamus untuk mundur,” kata Busyro sambil menujuk para aktivis yang kali ini kompak mengenakan pakaian serba hitam.

Sementara itu, Ketua KPK  Abraham Samad mengapresiasi dukungan seluruh elemen masyarakat. Bahkan, Abraham menyatakan bangga dengan komitmen para aktivis untuk mendukung KPK dari berbagai upaya-upaya pelemahan KPK.

“Buat teman-teman pejuang KPK, saya ingin mengatakan bahwa KPK tidak butuh political will dari pemimpin negeri ini. KPK tidak butuh goodwill para legislator dari DPR. KPK hanya butuh dukungan dan bantuan masyarakat di negeri ini,” kata Abraham Samad di kantor KPK, Jakarta, Kamis (4/10/2012).

“Yakinlah bahwa KPK tidak akan pernah mundur sejengkal pun menghadapi koruptor di Indonesia. Sekalipun yang bersangkutan adalah Jenderal,” tegasnya lagi.

Boleh-boleh saja melawan, tapi konkret perlawanan itu mestinya pengungkapan dan penuntasan sejumlah kasus besar sebagaimana dijanjikan: KLBI/BLBI, Century, Hambalang, dan lainnya yang masih remang-remang, dan masih obral di mulut!

Baca Juga

Itu belum lagi kerja yang tak rapi. Penahanan Irjen (Polisi) Djoko Susilo saja hari ini gagal, hanya lantaran tidak ada tiga pimpinan KPK  di tempat (syarat minimal) untuk menahan tersangka.

Padahal sehari sebelumnya dengan pasti Abraham Samad menyatakan Djoko akan ditahan. Eh, tadi pagi, Jumat (5/10/2012), Samad bilang Djoko tidak ditahan hari ini. Padahal harapan masyarakat begitu tinggi akan ditahannya Djoko Susilo. mengapa?

Wakil Ketua KPK Busyro Muqaddas

Menurut Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane, sikap Abraham tidak konsisten. Meskipun dia tiba-tiba keluar kota (Makassar) karena kakak iparnya meninggal, seharusnya dia tetap mempersiapkan proses penahanan itu dan mengatur para pimpinan KPK yang lain ada di tempat.

“Dia Abraham tidak konsisten, dia pergi, malah melempar tanggung jawab pada pimpinan KPK yang lain,”  kata Neta saat diwawancarai Metro TV, Jumat (5/10/2012) petang.

Nah, kalau sudah seperti ini bagaimana mau melawan sistem yang penuh dusta, seperti diungkap Busyro Muqaddas di atas, kalau kita sendiri juga berdusta dan tidak konsisten?  (itoday/salam-online)

Baca Juga