Muslim Rohingya Masih Terperangkap dalam Ketakutan

SITTWE (SALAM-ONLINE.COM): Warga Muslim di Myanmar hidup terperangkap dalam ketakutan di wilayah Sittwe, Myanmar. Mereka saat ini terus hidup terdiskriminasi, meskipun tinggal dalam pengungsian.

Di balik pagar wilayah pengungsian Aung Mingalar, ratusan keluarga etnis minoritas Rohingya mengaku masih hidup dalam ketakutan.

“Rakhine akan menyerang kami hari ini,” ujar seorang warga Rohingya kepada AFP, usai shalat Jumat (12/10 /2012) pekan lalu.

Pada hari yang sama, kelompok Rakhine pun berkumpul di luar penampungan. Mereka mendesak relokasi dari pengungsian Aung Minglar. Teriakan dari warga Rakhine ini amat jelas didengar oleh warga Rohingnya.

Insiden itu memaksa pasukan keamanan berusaha membubarkan mereka dengan melepaskan tembakan peringatan, yang justru menimbulkan kepanikan di dalam lokasi penampungan.

Baca Juga

“Menurut saya, hidup di Gurun Sahara di Afrika lebih enak dibandingkan harus hidup dalam situasi seperti ini,” ujar warga Rohingya, Mohamed Said, kepada AFP seperti dikutip oleh okezone, Sabtu (20/12/2012).

“Kami tidak bisa menahan penderitaan lagi. Kami sudah kehilangan segalanya kecuali nyawa. Kami juga manusia,” imbuhnya.

Sekitar 3 ribu hingga 8 ribu warga etnis Rohingya hidup di wilayah pengungsian Aung Minglar pada lahan yang luasnya hanya mencapai 500 meter persegi. Tidak ada lalu lintas di wilayah tersebut, sementara seluruh toko sudah tidak lagi melakukan usahanya.

Mereka selama ini mendapatkan pasokan makanan dari pemerintah dan beberapa orang warga lokal, yang terpaksa menyalurkan bantuan itu secara diam-diam. Tetapi hingga kini makanan tersebut tidak dapat mencukupi kebutuhan warga etnis Rohingya.””

Baca Juga