Orang Nomor Dua Al-Qaidah Yaman Bantah Kematiannya
YAMAN (SALAM-ONLINE.COM): Saeed al-Shehri, tokoh nomor dua Al-Qaidah di Jazirah Arab, membantah kematiannya di tangan militer Yaman. Shehri merilis bantahannya dalam pesan suara yang diposkan pada forum jihadis di internet, 20 Oktober 2012 lalu.
Menurut SITE, sebuah situs Amerika Serikat yang memantau Islam “garis keras” di internet, Saeed al-Shehri menuduh militer Yaman merekayasa isu kematiannya untuk “menutupi pembunuhan orang-orang sipil oleh pesawat (tanpa awak) AS”.
“Pemerintah Yaman menyatakan pembunuhan kaum Muslimin di Al Bayda (Yaman Selatan) sebagai tanggung jawabnya, bukan tanggung jawab AS. Dan ketika kebohongan itu tak dipercaya, mereka membikin kebohongan baru lagi, yaitu soal pembunuhan Saeed al-Shehri,” kata suara itu.
Pada 10 September lalu, Kementerian Pertahanan Yaman mengumumkan tentaranya berhasil membunuh Shehri dalam sebuah pernyerbuan di Hadramaut, sebuah provinsi di bagian selatan Yaman.
Saat itu, Kemnhan Yaman menyatakan, “Enam anggota teroris yang bersama Shehri juga ikut tewas.”
Pemerintah Yaman menyebut kematian itu sebagai pukulan berat bagi Al-Qaidah Jazirah Arab yang berbasis di Yaman, yang menurut AS adalah kelompok jihad paling mematikan dan paling aktif dibanding jaringan Al-Qaidah lainnya.
Shehri juga lolos dari maut pada September tahun lalu ketika pesawat terbang tanpa awak AS mengebomi desa Al-Mahfad di sebelah selatan provinsi Abyan, bekas kantung pertahanan Al-Qaidah yang terkuat.
Pemimpin kelompok militan tersebut dibebaskan dari Penjara Guantanamo pada 2007, dan diterbangkan ke Arab Saudi, dimana dia harus menjalani program rehabilitasi.
Namun setelah menamatkan program itu, Shehri menghilang dan tiba-tiba saja sudah menjadi orang nomor satu di Al-Qaidah Yaman.
Al-Qaidah tak pernah mengonfirmasikan kematian Shehri bulan lalu; sedang pemerintah Arab Saudi juga tak bisa mengonfirmasi kematian Shehri dalam semua operasi militer Yaman. (beritasatu)