Forum Peduli Suriah Gelar Tabligh Akbar: “Kematian Terindah Adalah Mati Syahid”
JAKARTA (SALAM-ONLINE.COM): Forum Peduli Suriah (FPS), Ahad, 19 Dzulhijjah 1433 H (4/11/2012), ba’da zuhur sampai ashar, kemarin menggelar tabligh akbar dan penggalangan dana untuk Muslim Suriah di Masjid Al Azhar kebayoran, Jakarta Selatan.
Diiringi hujan lebat, hadirin antusias mendengarkan orasi dari beberapa tokoh yang dengan semangat menyampaikan keutamaan jihad dan situasi di Suriah.
Tampil sebagai pembicara Ustadz Abdul Wahid Alwi (Wakil Ketua DDII), Ustadz Bachtiar Nasir (Sekjen MIUMI)), Ustadz Abu Jibriel (MMI), Ustadz Ferry Nur (KISPA) dan Ustadz Farid Ahmad Okbah.
Para pembicara menekankan pentingnya jihad. Tanpa jihad, iman dan ilmu tiada artinya. Meski tidak bisa turut ke medan jihad Suriah untuk menolong saudara-saudara Muslim yang sedang dibantai oleh rezim Assad, maka membantu untuk mempersiapkan sarana jihad mereka yang tengah berjihad, itu sama dengan berjihad, sebagaimana hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Orang-prang Mukmin itu, kata Abu Jibriel, merindukan syahid. Ia menceritakan beberapa kali terlibat dalam perang, tapi Allah belum memanggilnya untuk syahid. Di Afghanistan, Filipina dan Ambon, keinginan untuk mati syahid itu belum kesampaian.
Artinya, orang-orang yang mati syahid itu memang benar-benar pilihan Allah. Maka, beruntunglah mereka yang mati karena berperang di Jalan Allah.
Sekjen Majelis Intelektual & Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Ustadz Bachtiar Nasir dalam orasinya mengungkap seorang Mujahid di Suriah berusia 70 tahun, tapi semangatnya melebihi orang-orang usia di bawahnya.
Ia bak sahabat Nabi bernama Abu Ubaidah Ibnu Jarroh yang merindukan syahid, sehingga menolak posisi jabatan, lantaran lebih suka berada dalam medan tempur di Jalan Allah.
“Apakah siap yang hadir di sini untuk berjihad ke Suriah?!” tanya Direktur Arrahman Quranic Learnig (AQL) Center ini. “Siap!” seru hadirin. “Allahu Akbar!”
Menurut Ustadz Abdul Wahid Alwi, tak ada kematian yang terindah, selain mati syahid. Proses kematian paling indah itulah yang sekarang dilakukan oleh para pejuang Muslim di Suriah.
Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) Ustadz Ferry Nur menyatakan sangat mendukung Forum Peduli Suriah ini. Apalagi, menurutnya, ada banyak pengungsi Palestina di Suriah, tapi harus mengungsi lagi karena mereka pun jadi korban pembantaian rezim Bashar Assad.
“Jadi bohong, kalau dikatakan zionis membantu pejuang Muslim Suriah, termasuk membantu orang-orag Palestina di sana, buktinya pengungsi Palestina yang ada di Suriah pun tak luput dari kekejaman, sehingga harus mengungsi lagi ke negara lain,” kata Ferry Nur yang pada Juli 2012 lalu berkesempatan mengunjungi perbatasan Suriah-Turki untuk melihat dan membantu pengungsi di sana.
Pakar Syiah Ustadz Farid Okbah menyatakan, Presiden Bashar Assad dan kroninya yang menganut Syiah Nushairiyah, bertambah kejam setelah mendapat suntikan ideologi Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah yang dianut Iran. Seperti diketahui, Iran adalah negara pendukung utama rezim Assad di Suriah.
“Sejak itu pembantaian yang dilakukan oleh rezim Assad terhadap umat Islam di Suriah semakin dahsyat lagi,” kata Ustadz Farid yang juga salah seorang pengurus MIUMI ini.
Menurut data yang dihimpun oleh Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) dan FPS, lebih 38.000 gugur dan dibantai oleh militer rezim Assad. Itu yang terdata. Bisa jadi lebih besar lagi dari itu.
Sementara ratusan ribu lainnya harus mengungsi ke negara lain, di antaranya ke Turki, Lebanon, Yordan, Mesir dan Arab Saudi. Badan pengungsi PBB UNHCR) memperingatkan jumlah pengungsi Suriah bertambah mencapai angka 700 ribu orang pada akhir 2012.
Bertambahnya jumlah pengungsi ini membuat UNHCR mendesak seluruh pihak untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan. Pernyataan tersebut diumumkan oleh UNHCR bersama dengan 51 badan bantuan kemanusiaan lainnya.
Setidaknya hampir dua hingga tiga ribu warga Suriah menyeberang setiap harinya ke sejumlah negara tetangga.
“Badan bantuan kemanusiaan saat ini tengah mempersiapkan bantuan bagi sekitar 710 ribu pengungsi di akhir tahun,” demikian UNHCR seperti dilansir Daily Mail, Jumat (28/9/2012).
Prediksinya perang di Suriah ini akan berlangsung lama. Sejumlah pakar hadits menyebut perang di Suriah (Bumi Syam) ini akan merembet dan kelak akan menghadapkan umat Islam dengan zionis Israel–tak hanya umat Islam Palestina saja. “Perang di Suriah ini hanyalah awal dari peperangan,” ujar Ustadz Bachtiar Nasir.
Alhamdulillah, pada acara tabligh akbar dan penggalangan dana untuk Muslim Suriah ini terkumpul dana dari jamaah lebih dari Rp 54.780.000, 1/2 dirham dan sepasang anting emas. Tabligh akbar ini berlanjut. Rencananya, Ahad depan, 26 Dzulhijjah 1433 H (11 November 2012) tabligh akbar dan penggalangan dana serupa akan diselenggarakan di Bekasi. Rencananya dana bantuan ini akan diserahkan kepada perwakilan masyarakat Muslim di Suriah.
Untuk diketahui, Tim HASI pada Juli lalu berkesempatan datang ke perbatasan Suriah-Turki dan memberikan bantuan medis serta bantuan lainnya, khususnya untuk para pengungsi.