JAKARTA (SALAM-ONLINE.COM): Di tengah penjajah Israel yang, lagi-lagi, melanggar kesepakan gencatan senjata, ribuan massa Forum Umat Islam (FUI), Front Pembela Islam (FPI), Garis dan ormas Islam lainnya, Jumat (23/11/2012) di Jakarta menggelar demo memrotes serangan brutal teroris zionis ke wilayah Gaza.
Massa mengawali aksi unjuk rasa ini di Bundaran HI. Kemudian mendekati pukul 15.00, massa yang sebagian besar berpakain putih-putih itu beranjak tak jauh dari Bundaran HI, bergeser ke depan gedung perwakilan PBB.
Setelah berorasi dan menggugat PBB yang selama ini mandul, massa yang dipimpin Habib Rizieq ini melakukan long march menuju Kedubes AS.
Saat melintas di depan Gedung Balai Kota–kantor Gubernur DKI Jakarta–long march massa terhenti, karena pasukan Brimob sudah memblokade sehingga massa tak bisa melintas menuju Kedubes AS.
Pengarah acara, Munarman, melalui pengeras suara meminta kepada polisi yang jumlahnya sekitar 300-an itu untuk membuka blokade.
“Kami akan berorasi menyatakan sikap ke Kedubes AS. Tapi kalau berorasinya di sini, yang mendengar cuma pak polisi, padahal kami ingin Kedubes AS mendengarkan tuntutan kami,” kata Munarman.
Sebelum berorasi dan penyampaian sikap, massa dan para orator terlebih dahulu melaksanakan kewajiban shalat ashar dengan imam Habib Rizieq Syihab, Ketua Front Pembela Islam (FPI). Waktu menujukkan pukul 16.00 WIB.
Ba’da shalat ashar, Habib Rizieq selaku pemimpin aksi kembali meminta polisi untuk membuka blokade. Habib Rizieq menyatakan bahwa ia bertanggung jika terjadi apa-apa.
Karenanya, Habib Rizieq minta kepada para peserta unjuk rasa untuk tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang kemungkinan akan menyulut aksi ini menjadi anarkis.
Dan, alhamdulillah polisi mengabulkan, blokade pun dibuka. Maka, mengalirlah para demonstran itu menuju depan Kedubes AS. Satu persatu para pimpinan demo di atas mobil bak terbuka menyampaikan orasinya.
Ada Ustadz Abu Jibriel (Wakil Amir MMI), Munarman, SH (pengacara dan Ketua DPP FPI), Alfian Tanjung (Ketua Taruna Muslim), Ustadz Bernard Abdul Jabbar, Ustadz Muhammad Al Khaththath, Sekjen Forum Umt Islam (FUI), Habib Rizieq (Ketua Umum FPI) dan lainnya.
Dalam pernyataan sikap FUI yang dibacakan Ustadz Al-Khaththath, antara lain dinyatakan, agar negara-negara Islam bergabung mendirikan PBB Islam, karena PBB saat ini tak sesuai dengan Islam dan Dunia Islam.
Aksi kali ini diselingi dengan mengumpulkan dana untuk rakyat Palestina dan pembagian formulir Pendaftaran Mujahidin ke Palestina.
“Silakan diiisi formulir ini. Bagi yang serius untuk mendaftar, dapat mengembalikan formulir ini ke markas FPI di Petamburan atau ke Forum Umat Islam di Jl Kalibata Tengah,” ujar Ustadz Bernard Abdul Jabbar.
Ustadz Bernard juga mempersilakan para polisi untuk mengisi formulir ini. “Ya kepada bapak-bapak Polisi dipersilakan jika berminat mengisi formulir pendaftaran untuk menjadi sukarelawan dan Mujahidin membebaskan Al-Aqsha dan Palestina dari penjajah Israel,” seru Ustadz Bernard.
Beberapa polisi yang mendengar seruan ini tampak senyam-senyum sambil ngobrol dengan peserta demo.
Sebelum Habib Rizieq menutup dengan doa, Munarman menyatakan, “Ada yang hari ini kecele, yaitu wartawan.” Kecele? “Ya, kecele, karena mengira demo hari ini akan rusuh, ternyata tidak!” serunya dengan nada bercanda.
Massa dengan tertib mendengarkan orasi dari para pimpinan ormas Islam. Dengan posisi duduk bersama polisi yang juga ikut mendengarkan orasi para pimpinan ormas Islam, ratusan aparat itu mengawal acara ini tanpa bersitegang dengan pimpinan aksi dan massa.
Habib Rizieq menutup dengan doa. Sebelum magrib acara selesai dan massa dengan tertib membubarkan diri. (isa/salam-online)