Tayangan Super Trap ‘Toilet Umum’ Dinilai Tak Bermoral, KPI Panggil Trans TV

JAKARTA (SALAM-ONLINE.COM): Hingga pukul 16.00 WIB kemarin, seperti dilansir itoday, Selasa (27/11/2012), sudah 1.109 aduan yang masuk ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memprotes stasiun TV milik pengusaha Chairul Tanjung, Trans TV, dalam tayangan Super Trap edisi “Toilet Umum”, Minggu (25/11/2012), yang dinilai tidak bermoral, menjijikkan dan melanggar privacy orang lain.

“Hingga pukul 16.00 WIB ini sudah ada 1.109 pengaduan. Sudah dua kali lipat dari yang kemarin,” ujar Komisioner KPI Pusat, Nina Muthmainna, Selasa (27/11/2012).

Terkait dengan hal itu, hari ini, Rabu (28/11/2012), KPI Pusat memanggil menejemen Trans TV untuk mengklarifikasi tayangan acara tersebut.

Pihak Trans TV sendiri sudah mengakui kesalahannya atas penayangan acara tersebut.  Humas Trans TV A Hadiansyah Lubis mengatakan, sejak penayangan acara tersebut, pihaknya menerima banyak masukan dari masyarakat.

”Kami sudah terima masukan dari masyarakat baik melalui media sosial maupun website. Namun untuk jumlah aduan tersebut, kami tidak menghitungnya. Kami juga sudah mendapat teguran dari KPI,” kata Hadiansyah kepad ROL, Senin (26/11/2012).

Terkait hal tersebut, pihaknya juga menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat. “Sehubungan dengan tayangan tersebut, kami sampaikan permohonan maaf kepada pemirsa. Kami juga telah melakukan evaluasi terkait acara tersebut,” ujarnya.

Permintaan maaf juga disampaikan Trans TV melalui akun Twitter-nya @TRANSTV_CORP. “Kepada Pemirsa mohon maaf atas tayangan @supertrapttv malam ini, evaluasi akan kami lakukan untuk perbaikan tayangan yang akan datang. Terimakasih,” kicaunya yang di-retweet sebanyak 87 kali.

Hadiansyah menjelaskan, usai acara tersebut pihaknya juga telah memberikan sanski kepada penanggung jawab program. Dia pun membantah acara tersebut telah direkayasa. Menurutnya, tayangan tersebut murni luput dari perhatian.

Di jaring sosial Twitter, acara tersebut langsung mendapat hujan hujatan, seperti dilansir Zoom Indonesia. Tweeps yang menyaksikan edisi toilet tersebut menilai ‘trap’ alias jebakan yang dibuat kali ini kelewat batas, tidak bermoral, dan tentu saja melanggar privasi.

Super Trap membuat sebuah toilet umum yang dipasangi sebuah hidden camera. Kemudian toilet tersebut diangkat dengan hidrolik hingga menembus atap, membuat orang di dalamnya kebingungan, tergopoh-gopoh memakai celana dan bahkan tak sempat membersihkan diri.

Salah satu orang yang ‘terjebak’ bahkan tak sempat menutup auratnya. Yang lebih menuai protes adalah sikap para crew yang cengengesan melihat rencana mereka mengerjai korban berhasil.

Tweeps dengan akun ‏@arifianisemesta berkicau “berharap @KPI_Pusat segera menegur @supertrapttv atas acaranya Edisi “Toilet Umum”, Minggu (25/11/2012) ditayangkan di @TRANSTV_CORP.”Akun @fahmirusyadi juga berkicau “Extremly bad trap, bad toilet trap! Too idiot trap!”

Sementara itu akun Twitter resmi Super Trap Trans TV belum memberikan tanggapan resmi. Terakhir, akun tersebut hanya promo acara mereka yang segera dimulai di layar kaca.

Namun melalui akun resmi Trans TV, ‏@TRANSTV_CORP sudah menyatakan permohonan maaf, seperti tersebut di atas.

Dalam catatan itoday, jumlah aduan masyarakat disampaikan lewat berbagai media, twitter, SMS, email dan telepon. Paling banyak aduan masuk melalui SMS yakni 675 aduan, disusul twitter 285 aduan, email 142 aduan dan telpon 7 aduan.

Seorang ibu rumah tangga, Nur,  menyayangkan sebagian besar tayangan TV di republik ini tidak mencerdaskan. Menurutnya, sebagian besar tayangan televisi di negeri ini sangat jauh dari mendidik.

“Lebih besar ke hiburan, tapi hiburannya pun ‘garing’, tak mendidik, tak jelas maunya apa, cekakak-cekikik tak keruan, umbar aurat, membodohi pemirsa, merusak, ide dan kreativitasnya tak bernilai alias berselera rendah dan murahan,” kritiknya.

“Termasuk program ceramah ke-Islamannya pun banyak yang dangkal bahkan bertolak belakang dengan Islam,” kata  ibu Nur yang melarang anak-anaknya yang masih SD dan SMP untuk menonton TV di sebagian besar tayangan.

Tayangan TV yang kebanyakan tidak mendidik, sebenarnya sudah lama dikeluhkan. Nah, jika sebagian besar stasiun televisi menyuguhkan tayangan yang tidak mencerdaskan–bahkan membodohi–seperti disesalkan ibu rumah tangga di atas, lantas bagaimana iman, mentalitas, akhlak dan otak generasi mendatang?

Dan pantaslah, tak usah menunggu masa mendatang, jika generasi hari ini pun kebanyakan jauh dari nilai, salah satunya lantaran terlalu banyak menonton tayangan yang tak keruan. Astaghfirullah! (isa)

 

Baca Juga
Baca Juga