Akui Israel Kalah Perang, Mantan Menlu Zionis Minta Rezim Netanyahu Bangun Strategi Menangkal Hamas

JERUSALEM (SALAMPOS): Mantan Menteri Luar Negeri penjajah Israel Tzipi Livni mengakui bahwa Israel telah kalah perang, dan  Hamas adalah pemenagnya saat agresi ke Gaza, November lalu.

Livni juga menegaskan, Israel tidak perlu membangun pemukiman di Judea dan Samaria.

“Israel tidak perlu membuang-buang uangnya dengan meratakan perumahan dan mengusir warga di wilayah itu, karena wilayah tersebut tidak akan masuk ke dalam wilayah Israel, itu sudah ditetapkan lewat perjanjian,” ujar Livni, seperti dikutip Arutz Sheva, Rabu (19/12/2012).

Ketua Partai Hatnua itu turut mengkritisi Pemerintahan Israel yang baru saja menyetujui pembangunan pemukiman di Maaleh Adumim. Komunitas internasional pun ikut mengecam rencana pembangunan tersebut.

“Pengumuman pembangunan pemukiman itu sangat tidak diperlukan, karena akan melukai hubungan Israel dengan negara-negara di dunia ini. Itu sama sekali tidak memperkuat posisi Israel,” paparnya.

Baca Juga

Selain mengecam proyek pembangunan, Livni pun mengecam Operasi Pilar Pertahanan yang dilancarkan Israel untuk menggempur Jalur Gaza bulan lalu. Livni meminta rezim Benjamin Netanyahu, lebih baik membangun sebuah strategi penangkalan untuk menghadapi Hamas.

“Saya mendukung Operasi Cast Lead (serangan ke Lebanon) dan Pilar Pertahanan. Namun saya tidak suka dengan akhir dari Operasi Pilar Pertahanan,” tegasnya.

“Israel harus membangun strategi penangkalan untuk menghadapi Hamas, ketimbang melakukan dialog tidak langsung bersama mereka. Hamas muncul sebagai pemenang dan bila Palestina menggelar pemilu di Tepi Barat, Hamas akan menang,” imbuh Livni.

Livni mengklaim, ketika dirinya masih menjabat sebagai menteri luar negeri, Israel berhasil mengisolasi Hamas. “Tidak ada satu pemerintahan di dunia ini yang mau mengakui eksistensi Hamas sebagai sebuah organisasi,” ujarnya, pede. (okezone/salam-online)

Baca Juga