CIIA: ‘Tuding Rohis Culun dan Radikal, Cak Imin Iri NU Tak Laku’

Demo Ribuan Rohis sejadebotabek di Bundaran HI, memrotes tayangan Metro TV yang menyebut Rohis wadah perekrutan dan sarang teroris

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar  yang menyebut Rohis culun dan radikal, merupakan bentuk pelecehan yang berangkat dari rasa iri dan dengki Cak Imin.

Cak Imin iri karena Nahdlatul Ulama (NU) dan underbow-nya semakin ‘tidak laku’.

Penegasan itu disampaikan  Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya kepada itoday (6/12/2012).

“Cak Imin iri karena melihat fakta dan kenyataan bahwa ormas tempat Cak Imin bernaung, dengan seluruh organisasi pemuda underbownya tak ‘begitu laku’ di kalangan generasi muda dalam kontek kekinian,” tegas Harits.

Harist juga menegaskan, pernyataan dan sikap Cak Imin soal Rohis menunjukkan adanya kepanikan dan berangkat dari ashobiyah (fanatisme golongan) sempit yang sangat dibenci oleh Islam.

“Saya kasihan melihat Muhaimin Iskandar. Pernyataannya ngibul dan kelihatan dia tidak paham, tapi ikut latah mempersoalkan Rohis,” kata Harist.

Baca Juga

Lebih jauh Harist memperingatkan Muhaimin agar tidak perlu menumpang kepopuleran dan pencitraan dengan isu Rohis. “Muhaimin jangan menumpang populer dan pencitraan dengan isu Rohis.  Muhaimin  jangan bicara hanya berdasarkan opini dan propaganda tapi buta fakta sesungguhnya,” tegas Harist.

Tak hanya itu, Harist juga menuntut permintaan maaf Muhaimin Iskandar secara terbuka. “Dia harus minta maaf secara terbuka jika mau jadi orang Muslim yang masih punya kehormatan,” kata Harist.

Menurut Harist, seharusnya semakin tidak lakunya NU justru bisa menjadi bahan introspeksi  bahwa umat sudah tidak bisa lagi didoktrin dengan sikap taqlid berlebihan.

“Harusnya, pergeseran seperti itu justru menjadi bahan introspeksi bagi orang yang merasa menjadi ‘bos’ macam Muhaimin, bahwa umat ini tidak bisa lagi didoktrin dengan sikap taqlid berlebihan, ikut arus besar tanpa berpikir lagi apakah arus tersebut benar atau tidak,” pungkas Harist.

Demo Rohis di Bundaran HI, Jakarta

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar dalam acara Kongres Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) XVII dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) XVI di Asrama Haji Palembang, mengatakan bahwa anak Rohis radikal dan culun.

“Siswa-siswi SMA kita kini tidak kenal NU, kenalnya Rohis, yang hasilnya radikal dan culun-culun itu. Oleh karena itu mari kita benahi pendidikan, modalnya adalah percaya diri. Kalau tidak percaya diri jangan pernah ngaku jadi anak buah KH Hasyim Ashari dan Gus Dur yang kokoh dan berani,” kata Muhaimin, Ahad (2/12/2012) seperti dikutip okezone.com. (itoday)

Baca Juga