Di Kupang, Pedagang Tuliskan ‘Bakso Babi’ di Dagangannya, Umat Islam Harus Tetap Waspada!

KUPANG (SALAM-ONLINE.COM): Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kupang, NTT, Ruth Laskodat, mengatakan pihaknya telah memeriksa sejumlah sampel daging bakso, dan ditemukan adanya dua jenis bakso, yakni bakso babi dan sapi.

“Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya bakso sapi yang tercampur dengan babi,” kata Ruth Laskodat seperti dikutip Tempo di Kupang, Selasa (18/12/2012).

Pemeriksaan sampel bakso itu dilakukan setelah merebaknya bakso daging sapi yang tercampur daging babi di Pulau Jawa.

Di Kupang, kata Ruth, ada dua jenis bakso, yakni bakso daging babi dan sapi. Namun, tidak ditemukan bakso daging sapi yang bercampur daging babi. “Memang ada dua jenis bakso di sini, yakni bakso babi dan sapi,” katanya.

Baca Juga

Penjual bakso, katanya, biasanya menuliskan pada dagangan mereka, bakso babi atau bakso sapi. Pengawasan terhadap bakso mulai rutin dilaksanakan BPOM Kupang setelah merebaknya kasus bakso sapi bercampur babi. “Pengawasan akan kami tingkatkan,” katanya.

Pengawasan ini, kata Ruth, tidak hanya dilakukan terhadap bakso. BPOM juga akan memeriksa barang kedaluwarsa, seperti parsel, kosmetik dan lainnya.

Seperti kita sudah sama tahu, mayoritas penduduk Kupang, NTT adalah pemeluk Katolik. Jadi, umat Islam di Kupang tetap harus jeli dan waspada. (tempo.co)–salam-online

Baca Juga