Lontaran Muhaimin tentang Rohis Radikal & Culun, PB PII: Mau Besarkan Diri, Jangan Kecilkan Pihak Lain

Salah satu kegiatan positif Rohis di Surabaya: dukungan untuk gerakan anti-narkoba

JAKARTA (SALAM-ONLINE.COM): Pernyataan Ketua Umum PKB yang Juga Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar tentang “Rohis Radikal dan Culun”, terus mengundang reaksi keras.

Kini giliran Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII) yang menyayangkan lontaran tak berbobot sekaligus melecehkan organisasi Rohis (Kerohanian Islam)-OSIS di level SLTP dan SLA  tersebut.

Menurut Ketua Umum PB PII,  Randi Muchariman, S.IP, jika membesarkan diri dengan cara mengecilkan pihak lain, bukanlah jalan yang tepat.  “Besarnya diri itu bukan mengecilkan pihak lain,” ujar Randi dalam rilis yang diterima salam-online, Jumat (7/12/2012).

Kata Randi, berangkat dari pemahaman tersebut, PB PII merasa perlu untuk merespon terkait ucapan Muhaimin Iskandar pada  Ahad (2/12/2012) di kongres Ikatan Pelajar NU (IPNU) di Palembang.

Menurutnya, PII jelas keberatan dengan pernyataan Muhaimin sebagaimana dilansir okezone.com (2/12/2012). “Hal tersebut sungguh tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh pendiri NU Hadrotussyaikh KH Hasyim Asy’ari,” ungkap Randi.

Baca Juga

Selain itu, ujar Randi, pernyataan Muhaimin itu kurang pantas diucapkan oleh seorang tokoh nasional, karena dapat memecah belah umat.

Untuk itu, PB PII meminta kepada Muhaimin Iskandar agar memberikan klarifikasi lebih lanjut terkait dengan pernyataannya yang sangat menyudutkan organisasi Rohis itu.

PB PII juga meminta kepada para ulama, khususnya yang tergabung dalam ormas Nahdlatul Ulama (NU) untuk memberikan penjelasan terkait adab dan penghormatan terhadap ulama besar sehingga bisa ditempatkan sesuai pada tempatnya yang pantas.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar dalam acara Kongres Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) XVII dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) XVI di Asrama Haji Palembang, mengatakan bahwa anak Rohis itu radikal dan culun.

“Siswa-siswi SMA kita kini tidak kenal NU, kenalnya Rohis, yang hasilnya radikal dan culun-culun itu. Oleh karena itu mari kita benahi pendidikan, modalnya adalah percaya diri. Kalau tidak percaya diri jangan pernah ngaku jadi anak buah KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur yang kokoh dan berani,” kata Muhaimin, Ahad (2/12/2012) seperti dikutip okezone.com. (isa)

Baca Juga