Daging Sapi Tesco Mengandung Babi
SALAM-ONLINE: Setelah ditemukan adanya DNA babi dalam produk sapinya, peritel terbesar Inggris Tesco memintah maaf kepada “para konsumen yang tidak mengonsumsi babi”. Konsumen yang dimaksud adalah warga Muslim.
Dilansir Al-Arabiya (19/1/2013), skandal kandungan babi dalam produk sapi Tesco itu terkuak oleh Otoritas Keamanan Makanan Irlandia (FSAI) yang menemukan adanya DNA babi sebanyak 29% di sebagian produk berlabel “sapi” yang dijual Tesco.
“Kami mengerti dan memahami kekhawatiran para pelanggan kami yang tidak mengonsumsi babi dan kami minta maaf kepada mereka,” kata jurubicara Tesco di London Emma Capon dalam surat elektroniknya kepada Al-Arabiya.
Capon juga mengonfirmasi bahwa peritel terbesar ketiga dunia itu tidak memiliki toko di Timur Tengah dan tidak mengekspor dagingnya ke kawasan itu.
Namun, Tesco mengaku punya outlet di Turki dan Malaysia, negara dimana mayoritas penduduknya adalah Muslim. Menurut Capon, produk sapi Tesco yang mengandung babi itu tidak diekspor ke Turki atau Malaysia.
“Semua daging yang dijual Tesco Malaysia adalah halal disertifikasi oleh otoritas Islam negara itu, baik di tingkat negara bagian maupun di tingkat federal,” kata Capon
Sementara di Turki, “Kami menawarkan pelanggan pilihan daging halal atau tidak halal,” imbuhnya.
Capon mengatakan, Tesco tidak ada rencana untuk membuka toko di Timur Tengah.
Mengenai kasus yang sekarang sedang dihadapinya di Inggris, Capon mengatakan bahwa meskipun FSAI menemukan adanya kandungan babi dalam produk sapinya, pihaknya memerlukan informasi lebih jauh tentang temuan itu agar perusahaannya bisa mengambil tindakan.
Produk-produk yang bermasalah itu datang dari suplier di Irlandia dan Inggris yang diperkirakan telah mencampur daging sapi dengan daging kuda.
Para pakar mengatakan, meskipun tidak ada indikasi bahaya kesehatan dari daging kuda atau babi, insiden itu menimbulkan masalah serius lain berupa penipuan. Hal itu disebabkan pada label produk itu tertulis barang bersangkutan adalah produk sapi dan tidak mengandung DNA babi atau kuda, serta menjadikan daging murah (babi) menjadi daging yang lebih mahal (sapi).
Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan, insiden semacam itu “tidak dapat diterima” dan meminta agar segera dilakukan penyelidikan oleh lembaga pengawas kualitas makanan Inggris. (hidayatullah)—salam-online