Dari Penjara Nusakambangan Abu Bakar Ba’asyir Serukan Revolusi

Nusa Kambangan-Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan-jpeg.imageCILACAP (SALAM-ONLINE): Meski usianya sudah renta dan raganya terpenjara di Lapas Batu Nusakambangan, namun suara Abu Bakar Ba’asyir masih lantang menyerukan penegakan syariah Islam melalui Daulah Islamiyah.

Saat dijenguk sekitar 20 tamunya, Senin (31/12/2012) siang, Ustadz Ba’asyir terlihat segar dengan balutan gamis dan peci putih, pakaian khasnya. Wajahnya juga terlihat lebih sehat dibandingkan saat masih ditahan di Rutan Bareskrim Mabes Polri di Jakarta.

Sambil menikmati air mineral dan krupuk yang dibawa para tamunya, Ustad Ba’asyir menegaskan bahwa umat Islam saat ini harus melakukan revolusi.

“Yang bisa kita lakukan saat ini adalah jihad dan revolusi,” kata bapak tiga anak buah perkawinannya dengan Aisyah Baraja ini.

“Tapi jihad dengan senjata kita tidak mampu karena kita tidak punya (senjata, red), dan yang bisa kita lakukan adalah revolusi,” jelasnya.

Baca Juga

Revolusi ala Ba’asyir
Namun revolusi dalam pandangan Ustadz Ba’asyir bukanlah perubahan sosial-politik dan budaya yang berlangsung secara cepat. Menurutnya, revolusi adalah menegakkan Daulah Islamiyah, dan saat ini yang bisa dilakukan umat Islam adalah dengan menggelar demonstrasi-demonstrasi jalanan sambil menyuarakan tegaknya Daulah Islam.

Ustadz Ba’asyir meminta umat Islam sering turun ke jalan menyerukan aspirasi. Menurutnya, tidak perlu banyak orang, cukup 100 umat Islam yang turun ke jalan setiap hari untuk menyerukan tegaknya Daulah Islamiyah.

Prosedur Kunjungan Semakin Ketat
Setelah dipindah dari Rutan Bareskrim Mabes Polri ke Lapas Batu Nusakambangan, prosedur bertamu ke Ustadz Ba’asyir semakin ketat. Selain dibatasi lima orang saja, tamu harus membawa surat pengantar dari Ketua RT, Kantor Kelurahan dan Kantor Kecamatan. Selain itu para tamu masih harus difoto satu persatu oleh petugas begitu memasuki gerbang Lapas Batu Nusakambangan.

Namun hal itu ternyata tidak menghalangi niat para tamu Ustadz Ba’asyir. Hampir tiap hari Ustadz Ba’asyir menerima tamu, seperti ketika ia masih ditahan di Jakarta. (salam-online). Sumber: muslimdaily

Baca Juga