Edi Wijaya: “Pintu Air Pantai Indah Kapuk Biang Banjir”

Banjir Jkt-Reklamasi_PIK-jpeg.image
Reklamasi Pantai Indah Kapuk

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Keberadaan perumahan elit Pantai Indah Kapuk (PIK) terus dituding sebagai salah satu penyebab banjir di ibu kota Jakarta.

Bahkan saat banjir besar merendam Jakarta, Kamis (17/1/2013), otoritas PIK tidak mau membuka pintu air di PIK, demi menyelamatkan perumahan elit itu.

Seorang saksi mata, Edi Wijaya, saat diwawancara MetroTV menuturkan bahwa pintu air PIK dijaga aparat keamanan dan preman. Menurut Edi, warga yang mencoba mendatangi pintu air untuk menuntut pembukaan pintu air, dihadang aparat.

Penuturan warga Cengkareng itu diunggah di situs Youtube. Hingga kini, video wawancara Edi Wijaya itu telah diunduh 2.022 kali. Dalam wawancara via telepon itu, Edi Wijaya menuding pintu air PIK menjadi biang banjir di wilayah Cengkareng dan sekitar.

“Pada 2007, di era Gubernur Sutiyoso, pintu air itu selalu dijaga aparat. Tidak bisa begitu dong. Ya kalau memang air harus turun ke bawah, itu sudah risiko mereka (PIK), itu kan proses alam. Jangan membangun di tempat yang rendah kalau mau tidak kebanjiran,” tukas Edi Wijaya.

Baca Juga

Video bertajuk ‘Saksi Mata Penutupan Pintu Air Pantai Indah Kapuk’ itu kini menjadi perbincangan hangat di lini massa. Akun Twitter RUJAK ‏@RujakRCUS bahkan mencantumkan link video wawancara Edi Wijaya itu di timeline -nya.

“Mengapa Pantai Indah Kapuk tidak banjr? Itu adalah daerah reklamasi hutan bakau. Tentu saja mereka mengurug tanah di atas peil banjir,” tulis @RujakRCUS. @RujakRCUS juga menulis: “Pengajuan Deep Tunnel itu contoh lain pendek ingatan manusia. Proyek sama yang telah ditolak oleh Kementerian yang sama pula.”

Terlihat jelas bahwa @RujakRCUS ingin membandingkan sikap dan konsep Jokowi dalam mengatasi banjir Jakarta.  Singkatnya, Jokowi membiarkan keberadaan perumahan elit di pesisi Pantai Utara Jakarta, dan lebih memilih membangun Deep Tunnel untuk atasi banjir Jakarta.

Pakar tata kota Marco Kusumawijaya pun ikut nimbrung di time line @RujakRCUS. “Pantai Indah Kapuk tempat mengungsi? Hmm… Dari perusak alam jadi penyelamat. Pasti dimanfaatkan untuk jualan citra nanti. Dari status Hutan Lindung mangrove berubah jadi Hutan Konversi hingga permukiman,” kata Marco melalui akun Twitter @mkusumawijaya. (itoday)

salam-online

Baca Juga