Lagi, Ulil Lecehkan Syariat, Tuduh dalam Hal Perkosaan Hukum Islam Rugikan Perempuan
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Untuk kesekian kalinya salah seorang pentolan liberal Ulil Abshar melecehkan syariat Islam.
Ulil menuduh hukum Islam telah merugikan perempuan. Ini bermula ketika calon hakim agung Muhammad Daming Sanusi menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPR RI Andi Ansar dalam fit and proper test calon hakim agung.
“Yang diperkosa dengan yang memperkosa ini sama-sama menikmati,” demikian pernyataan Muhammad Daming Sanusi saat menjawab pertanyaan anggota Komisi III itu.
Jawaban dagelan Daming yang disambut gelak tawa anggota DPR itu kini berbuah kecaman dan bahkan kutukan. Kontan, di sosial media Twitter, pernyataan Daming yang sangat melecehkan perempuan itupun menjadi trending topik.
Tak ketinggalan politisi Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla ikut meramaikan isu itu. Hanya saja, seperti dilansir itoday, komentar-komentar Ulil justru memunculkan persoalan baru, yakni Ulil telah melecehkan Islam.
Di awal kicauannya, aktivis JIL itu melalui akunnya @ulil menyatakan: “Setuju dengan beberapa tweep yang tuntut DPR gagalkan calon hakim agung Daming Sunusi agar tak diloloskan. Candaannya soal perkosaan kerterlaluan. Sama keterlaluannya dengan anggota DPR yang ikut tertawa dengan Daming Sunusi menikmati candaan soal perkosaan itu.”
Namun, dalam kicauan berurutan, @ulil justru membelokkan persoalan dengan menyudutkan hukum Islam dalam soal perkosaan. “Terus terang, hukum Islam ‘gagap’ menghadapi fenomena pemerkosaan ini. Akibatnya, yang jadi korban perempuan,” tulis @ulil.
Bahkan dengan tegas Ulil menyatakan bahwa tidak adanya pembedaan antara perkosaan dan perzinahan, menjadi salah satu problem serius dalam hukum Islam.
“Tak adanya pembedaan antara pemerkosaan dan perzinahan itu memang salah satu problem serius dalam hukum Islam,” kicau @ulil lagi.
“Bagi para aktivis perempuan di berbagai negeri Muslim, dalam kasus pemerkosaan, hukum Islam merugikan perempuan. Kebanyakan penolakan aktivis perempuan di berbagai negara terhadap penerapan hukum syariat, antara lain, ya soal pemerkosaan itu,” celoteh @ulil.
Diberitakan sebelumnya, calon hakim agung Muhammad Daming Sanusi menyatakan bahwa korban perkosaan dan pelaku perkosaan sama-sama menikmati.
Jawaban mengejutkan itu disampaikan Daming menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPR, Andi Ansar, yang mencecar Daming saat fit and proper test di ruang komisi, Gedung DPR, Jakarta, Senin (14/1/2013).
Ironisnya, jawaban Daming ini justru disambut gelak tawa seluruh anggota Dewan yang berada di ruangan sidang Komisi III itu.
Usai fit and proper test, wartawan kembali bertanya ke Daming soal komentarnya terkait korban pemerkosaan. Daming berkilah, jawaban tersebut hanya untuk mencairkan suasana.
“Saya lihat kita terlalu tegang, supaya ketegangan itu berkuranglah. Tadi kan ketawa sebentar,” kilah Daming. (itoday/salam-online)