JAKARTA (SALAM-ONLINE): Hari ini, Selasa (15/1/2013), masyarakat Minangkabau akan menggeruduk kantor Multivision, yang memproduksi film kontroversi besutan sutradara Hanung Bramantyo, ‘Cinta Tapi Beda’.
Informasi itu disampaikan tokoh muda Minang, Fahira Fahmi Idris melalui akun Twitter @fahiraidris.
“Dengan mengucap Bismillah dan juga mohon doa restu sahabat-sahabat yang sehati, kami masyarakat Minangkabau hari ini akan mendatangi Multivision,” demikian tulis @fahiraidris.
Putri tokoh Minang Fahmi Idris itu mengungkapkan, bahwa Senin (14/1/2013) siang, tokoh-tokoh senior Minang berkumpul di Yarsi untuk mengupas tuntas film ‘Cinta Tapi Beda’. Dalam pertemuan itu hadir mantan Menaker Fahmi Indris, Azwar Anas, Aisyah Amini dan tokoh Minang lainnya.
Menindaklanjuti pertemuan itu, ungkap Fahira, Senin malam, tokoh-tokoh muda Minang, yakni Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia (IPPMI), Keluarga Mahasiswa Minang (KMM Jaya) dan Saudagar Muda Minangkabau (SMM), serta organisasi lain juga merapatkan barisan menentang film Cinta Tapi Beda.
“Dalam pembahasan kami kemarin, kami sepakat bahwa Hanung Bramantyo dan Multivision telah melakukan: rekayasa sosial, dan telah membuat alur berpikir yang menyakiti Sumatera Barat, dan telah melakukan penghinaan terhadap Minangkabau dan Islam,” tulis @fahiraidris.
Fahira juga menegaskan: “Terlalu banyak logika-logika dasar yang ditabrak, banyak yang bisa menyimpulkan bahwa film ini adalah sebuah grand design untuk merusak moral anak bangsa.”
Diberitakan sebelumnya, pihak Polda Metro Jaya akan menindaklanjuti adanya laporan film “Cinta Tapi Beda” garapan Hanung Bramantyo yang dilaporkan ke SPK Polda Metro, Senin (7/1/2013) oleh Ikatan Pemuda Pemudi Minang Indonesia (IPPMI) dan Badan Koordinasi Kebudayaan dan Kemasyarakatan ala Minangkabau se-Jakarta Raya dan sekitarnya.
“Untuk laporan terkait Film ‘Cinta Tapi Beda’, sampai saat ini masih dipelajari penyidik dan dilengkapi administrasinya terlebih dulu,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Selasa (15/1/2013) di Mapolda Metro Jaya.
Kuasa hukum IPPMI, Zulhendri Hasan menegaskan, film Cinta Tapi Beda yang menceritakan kisah sepasang kekasih berbeda keyakinan itu disinyalir akan menanamkan rasa kebencian terhadap suku Minangkabau. (itoday)