PASURUAN (SALAM-ONLINE): Tak hanya menggelar ekspresi dengan membentangkan poster penolakan Valentine Day, para siswa-siswi MAN Kraton Kabupaten Pasuruan, Rabu (13/2/2013) juga menunjukkan sikap dengan ikut tanda tangan di atas kain putih.
Ada sekitar 1000 siswa yang membubuhkan tanda tangan di sana.Seribuan pelajar Kabupaten Pasuruan ini tak sekadar tandatangan tolak Valentine, tapi juga mengkritisi perayaan Valentine yang selama ini digunakan jadi ajang pacaran, bercinta dengan yang bukan mahramnya, dan menjadi legalisasi untuk melakukan seks bebas.
Seorang siswi MAN Kraton, Siti Aisyah (15) menjelaskan, dia memang ikut menandatangani karena makna Valentine Day tak sesuai dengan budaya Islam.
Makna kasih sayang yang dalam Valentine lebih difokuskan pada sepasang kekasih bukan mahramnya, menurut Aisyah, telah kehilangan maknanya. Begitu juga umbar kemesraan di depan publik meskipun sepasang suami istri, sungguh bukan pada tempatnya.
Maka dari itu, Aisyahselama ini memang tak pernah merayakan Valentine Day yang jatuh pada 14 Februari. Baginya, kasih sayang bisa dilakukan tiap hari tanpa harus ada perayaan khusus.
“Kalau Valentine Day merujuk pada Santo Valentinus yang tentu kepercayaan keyakinan lain (bukan budaya Islam),” katanya kepada surya, Rabu (13/2/2013).
Hal serupa juga diutarakan Amalia Kumalasari (16), siswi kelas 11 MAN Kraton.
Baginya, bentuk kasih sayang bisa dilakukan tiap hari, baik dengan teman dan orang miskin. “Makanya saya memang menolak Valentine Day dan ikut tanda tangan,” jelasnya.
Selain membubuhkan tandatangan, para siswa sekolah itu juga menyuguhkan aksi teatrikal di dalam sekolah. Dalam aksi teatrikal itu, mereka menyampaikan pesan dimana pasangan yang dimabuk asmara kebablasan melakukan free sex hingga hamil. (suryaonline/salam-online)