Ketua Majelis Ekonomi Muhammadiyah Depok Ditodong, Polisi Amankan Pemilik Hotel ‘Mesum’

(depoklik.com)

DEPOK (SALAM-ONLINE): Kepolisian mengamankan pemilik Hotel Grand Kusuma Agung, Depok. Ini lantaran, pemilik hotel yang berlokasi di RT1/RW 13, Jalan Raya Cinere, Parung Bingung, Rangkapan Jaya Baru, Depok, Jawa Barat itu menodongkan senjata kepada warga yang melakukan unjuk rasa.

Penodongan dilakukan terhadap Ketua Majelis Ekonomi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Depok, Ahmad Tamami Husain, pada Ahad (3/2/2013) malam, sekitar pukul 22.00 WIB. Ahmad Tamami ditodong lantaran PDM menyatakan penolakan beroperasinya hotel yang dianggap sebagai tempat mesum itu.

Warga pun kemudian melakukan penyegelan yang memicu kemarahan pemilik hotel. “Penyegelan tempat penginapan oleh warga dan penodongan  dilakukan oleh pemilik penginapan,” kata Kapolres Depok, AKBP Achmad Kartiko, Senin (4/2/2013).

Menurutnya, ada sekitar 75 orang warga yang mendatangi hotel. Dari jumlah itu, tak ada korban jiwa atau luka.

Ini lantaran, Kepolisian Resor Depok telah mengamankan pemilik hotel, Agung Adiningrat sebelum terjadi amukan massa. Meski pun emosi warga ikut terpancing setelah pemilik hotel menodongkan senjata ke Ahmad Tamami.

Massa kemudian membubarkan diri sekitar pukul 01.30 WIB, Senin dini hari. Yaitu, setelah pihak kepolisian mengamankan pemilik hotel.

Ahmad Tamami mengatakan, demonstrasi dilakukan pada Ahad (3/2/2013) sekitar pukul 22.00-24.00 WIB karena hotel tersebut ilegal dan sering digunakan untuk mesum. Penolakan-penolakan warga diakuinya sudah sering dilakukan terhadap keberadaan hotel.

“Masyarakat menolak keberadaan hotel dengan demo, namun tadi malam melakukan penolakan dengan spanduk yang bertuliskan ‘Masyarakat menolak keberadaan hotel Grand Kusuma Agung karena digunakan untuk mesum’,” katanya seperti dikutip Republika, Senin (4/2/2013).

Namun, setelah spanduk itu dipasang oleh masyarakat setempat, pemilik hotel, Agung Adiningrat, mendatangi lokasi dan menurunkan spanduk yang dipasang. Tak lama kemudian, Ahmad yang menghampiri Agung, ditodong menggunakan pistol.

Baca Juga

“Saya ditodong pistol oleh Agung dan masyarakat tidak terima,” katanya. Ahmad kemudian melaporkan perkara tersebut ke Polres Depok.

Menurutnya, terdapat dua pistol yang digunakan oleh pemilik hotel yakni satu senjata laras panjang dan laras pendek yang diisi dengan empat peluru. Ahmad menambahkan, pemilik sempat mengancamnya dan siap menembakkan pistol ke arahnya.

“Dia cuma bilang awas dengan posisi siap menembak,” tambah Ahmad. Sebelumnya, aksi massa ini dilakukan karena penyegelan dan peringatan yang dilakukan oleh Satpol PP tidak digubris oleh pemilik hotel.

Bahkan, hotel yang berdiri sekitar satu tahun itu masih tetap beroperasi meskipun sudah sering didemo oleh warga sekitar dan mendapatkan peringatan.

Ditemui di lokasi, Ardi, penjaga hotel Grand Kusuma Agung, membenarkan hotel tempat ia bekerja didemo oleh massa pada Ahad malam. Meski pun begitu, ia menyatakan tak tahu terkait keberadaan pemilik hotel tersebut.

“Iya, semalam ramai ada massa. Nggak tahu kenapa karena saya baru bekerja sekitar sebulan. Yang punya memang Pak Agung. Sekarang nggak tahu di mana,” katanya.

Sebagai barang bukti, pihak kepolisian menyita satu senjata air soft gun dan satu pucuk senapan angin. Sebelumnya, hotel ini sudah mendapatkan teguran dan penyegelan dari Satpol PP. (salam-online). Sumber: ROL

Baca Juga