Enak Ya Jadi Penguasa, Anak Terbukti Bersalah, Vonisnya Tak Masuk Penjara

Rasyid Rajasa di sidang pengadilan-jpeg.image
Rasyid Rajasa di Sidang Pengadilan

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Putra bungsu Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang juga Ketua Umum PAN, Rasyid Rajasa, bisa melenggang bebas. Kendati terbukti bersalah dalam kecelakaan maut BMW X5 vs Luxio, Rasyid hanya divonis enam bulan hukuman percobaan.

Seperti diketahui, Rasyid menabrak mobil Luxio pada pada 1 Januari 2013, dimana sebelumnya dia merayakan tahun baru 2013, mengakibatkan 2 orang meninggal dan beberapa lainnya mengalami luka. Tapi, meski jadi tersangka, Rasyid tak pernah ditahan polisi maupun jaksa hingga kasusnya masuk pengadilan.

Jaksa Penuntut Umum menuntutnya hanya 8 bulan dengan masa percobaan 12 bulan. Artinya, dia tak perlu masuk penjara jika selama 12 bulan itu tak melakukan perbuatan serupa. Eh, vonis hakim malah lebih ringan lagi dari tuntutan jaksa.

“Menyatakan terdakwa bersalah. Dengan adanya hukum yang berkembang di masyarakat, maka terdakwa dijatuhkan hukuman bersyarat, yaitu 6 bulan hukuman percobaan, dan pidananya hukuman 5 bulan,” tegas Ketua Majelis Suharjono di PN Jakarta Timur, Senin (25/3/2013).

Dengan keputusan Hakim PN Jakarta Timur itu, Rasyid tidak perlu masuk penjara jika tidak mengulang perbuatan serupa dalam kurun waktu enam bulan. Namun jika Rasyid mengulangi perbuatannya, maka Rasyid masuk penjara selama lima bulan.

Atas putusan itu, pihak Rasyid ataupun jaksa penuntut umum diberikan waktu tujuh hari untuk pikir-pikir mengajukan banding atau tidak.

Apa enak ya jadi penguasa, meski sang anak terbukti bersalah, tapi vonisnya tak masuk penjara. Coba untuk orang biasa, apakah perlakuannya sama seperti Rasyid? Andai Rasyid bukan anak penguasa atau tak punya link dengan kekuasaan, apakah dia juga tak masuk penjara?

Kenapa hal serupa, meskipun menabrak tak sampai menelan korban jiwa, tak berlaku buat yang lain? Mana keadilan? Pejabat dan penguasa yang mestinya jadi teladan, misalnya memberi contoh dalam penegakan hukum, di republik ini memang sukar didapat.

Baca Juga

Islam dengan keras mencela orang-orang yang tegas terhadap si lemah, tapi impoten jika berhadapan dengan pihak yang kuat, para penggede dan bangsawan.

Diriwayatkan oleh Aisyah ra, suatu ketika bangsa Quraisy merasa bingung dengan urusan seorang wanita bangsawan dari suku Makhzum yang telah mencuri. Akhirnya mereka berunding siapakah yang berani memintakan maaf atau ampunan kepada Rasulullah? Lalu ada yang mengusulkan, “Tidak ada, kecuali Usamah bin Zaid, orang yang dicintai oleh Rasulullah.”

Kemudian majulah Usamah ra menghadap Rasulullah dengan maksud meminta dispensasi hukuman untuk wanita bangsawan itu. Mendengar hal tersebut, wajah Rasulullah seketika berubah. Lalu beliau berkata kepada Usamah, ”Beranikah engkau memberi syafaat atau pembelaan dalam suatu hukum had yang telah ditetapkan oleh Allah SWT?”

Kemudian Rasulullah berdiri dan berkhutbah, “Sesungguhnya yang membinasakan umat sebelum kamu dahulu (adalah) apabila ada seorang bangsawan mencuri, dibiarkan. Namun jika ada orang rendahan mencuri, maka hukum had dikenakan padanya. Demi Allah, andaikan Fatimah putri Muhammmad mencuri, aku potong tangannya,” (HR Bukhari-Muslim).

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam di atas memberikan sebuah gambaran yang menakjubkan tentang Islam. Tegas dalam menjalankan dan menegakkan hukum, sangat memenuhi rasa keadilan, tak peduli dari kalangan rakyat mana pun, semua diperlakukan sama dalam hukum!

Tidak seperti sekarang, contohnya di negeri ini: hukum sangat tegas dan bertaji pada si lemah, tapi letoy jika berhadapan dengan yang kuat, para penggede atau orang-orang kaya yang bisa membeli hukum!

Hatta Rajasa saat mengantar anaknya, rasyid-amrulah-rajasa-diperiksa-ditlantas-polda-metro-jaya-jpeg.image
Hatta Rajasa saat mengantar anaknya, Rasyid Rajasa, ke Ditlantas Polda Metro Jaya

Kata Rasulullah, itulah di antaranya yang membuat umat terdahulu menjadi rusak dan hancur! Dan, ternyata, itu pulalah salah satu yang bikin negeri ini kehancurannya tambah parah! (itoday/salam-online)

Baca Juga