Laporan Relawan HASI untuk Suriah: Obat Senilai Rp 118 Juta Lebih Hanya Dibayar Rp 50 Juta

Hasi 6-Tim HASI di gudang penyimpanan obat untuk Suriah-jpeg.image
Tim HASI di gudang penyimpanan obat-obatan

SALAM-ONLINE: Antakya, Ahad (24/3/2013). Udara dingin dengan cahaya matahari menyengat adalah hal baru bagi kami, sehingga tidak aneh jika di tengah terik matahari kami berbalut jaket dingin, kupluk dan sarung tangan.

Dan ternyata demikian pula kami dari Tim ke- 6 Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI), melihat warga Turki dengan pakaian dinginnya di jalan-jalan.

Pagi menjelang siang ini kami pergi ke apotik untuk membeli obat kebutuhan rumah sakit lapangan (RSL) di Salma, Suriah.

Terletak di tengah pasar kota Antakya, kami pun menempuhnya dengan berjalan kaki. Ternyata sepanjang perjalanan kami menemui banyak manusia yang juga berjalan kaki untuk sampai ke tujuan mereka.

Setelah kami tanyakan ternyata berjalan adalah hal yang biasa bagi masyarakat Antakya. Mengingat kota Antakya tidak seluas Jakarta, sehingga masyarakat tidak terlalu membutuhkan kendaraan untuk sampai k tujuan.

Setelah sampai di Apotik, kami menyerahkan catatan obat yang akan kami beli untuk persediaan di RSL. Agak lama menunggu petugas menghitung total keseluruhan obat yang harus kami bayar.

Tidak lama berselang dari dalam muncul seorang Muslimah membawa nampan dengan gelas berisi teh dan toples berisi gula di atasnya. Masya Allah, penantian pun tidak sia-sia mengingat ada teh hangat yang menemani pagi itu.

Baca Juga

Dengan pedenya seakan hanya kita pengunjung yang beruntung mendapatkan teh hangat, ternyata suguhan teh tersebut memang diberikan kepada setiap pengunjung yang datang berbelanja ke apotik tersebut.

Lebih setengah jam lamanya kami menunggu akhirnya jumlah total pembelian selesai dihitung. Pihak apotik memberikan struknya kepada kami, 9000 lira turki tercatat di sana yang jika dikurs kan dengan rupiah  kita (kurs 1TRY = 5.400) maka hampir mencapai angka 50 juta rupiah.

Yang menarik adalah saat sang kurir memperlihatkan kepada kami jumlah sebenarnya di balik nota resminya, yaitu 22.000 lira turki atau senilai Rp 118.800.000, lebih 50 persen dikurangi dari harga sebenarnya. Ia mengatakan bahwa sang pemilik apotik tidak pernah mengambil untung dari dagangannya, untuk rakyat Suriah. Alhamdulillah.

Sang kurir pun menceritakan kepada kami bahwa Muslim-Muslimah sang pemilik apotik di Antakya Turki yang tadi melayani kami adalah seorang apoteker, warga suriah. Mereka ikut prihatin atas apa yang terjadi di Suriah.

“Mereka selalu membantu kami saat kami belanja obat-obatan di tempat mereka. Oleh sebab itu kami tidak pernah berpikir untuk membeli obat-obatan ditempat lain,” tuturnya.

Bagaimana dengan kita, apakah kita peduli terhadap saudara kita yang tengah membutuhkan bantuan kita? Wallahul musta’aan. (Abu Abdillah/Tim Relawan ke-6 HASI untuk Suriah)

Baca Juga