Rencana Pemilihan Paus Baru di Tengah Guncangan Skandal Para Kardinal

Vatikan-majelis-kardinal-katolik-ilustrasi-jpeg.image
Majelis Kardinal Katolik

VATIKAN (SALAM-ONLINE): Ketenangan para kardinal yang akan menghadapi sidang konklaf di Kapel Sistine kembali terguncang. Dunia luar masih menyoroti kasus pelecehan seksual yang menyoroti para kardinal.

Salah satu keluarga yang anaknya menjadi korban akibat pelecehan seksual oleh kardinal, Barbara Dorris, membawa daftar nama untuk diberikan kepada pihak kepausan.

Dilansir dari CBSNews, nama-nama tersebut masuk dalam kardinal yang menjadi kandidat paus baru.  Di antara daftar tersebut, terdapat tiga kardinal berasal dari Amerika Serikat.

Sean O’Mallay, kardinal dari Boston dituntut karena tidak memecat pejabatnya yang terlibat pelecehan seksual. O’Malley hanya menegur pejabat bersangkutan dan mengancam untuk memecatnya jika mengulangi perbuatan tersebut.

Baca Juga

Nama lainnya, Donald Wuerl dari Washington DC. Dia dituntut karena tidak mengingatkan jemaatnya saat adanya seorang pendeta yang bermasalah pindah ke wilayah mereka.  Gereja bersikukuh kalau pemberian peringatan adalah hal yang legal.

Kemudian, Timothy Dolan dari New York. Dia dituntut akibat memberi jaminan seorang pendeta pedofil untuk lepas dari tahanan. Tuduhan tersebut awalnya disanggah akan tetapi dokumen pengadilan mengungkapkan kebenaran hal tersebut.

Para kardinal memang terkesan tidak terburu-buru untuk mengawali konklaf dan menuntaskan pemilihan paus yang baru. Mereka membiarkan waktu lewat dan mengakses tanggal untuk pemilihan paus. Sekarang, mereka diminta untuk diam.

Pertemuan para kardinal dan diskusi antar mereka bahwa banyak masalah di gereja menjadi sangat sensitif. Mereka diberitahu untuk tidak mengungkap apapun kepada dunia luar. Meski demikian, banyaknya pertanyaan dari warga sipil tidak dapat membuat mereka menghindar. (ROL)

Baca Juga