“Penanganan Terorisme Disinyalir Sebagai Proyek, Mustahil Berucap Allahu Akbar lalu Merampok”

Densus-penangkapan-santri-dinilai-sbg-upaya-pembusukan-terhadap-pesantren-jpeg.image_JAKARTA (SALAM-ONLINE): Terkait “terorisme” di Indonesia, Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq menyatakan bahwa disinyalir penanganan “terorisme” selama ini merupakan proyek.

Pasalnya, anggaran yang dikeluarkan begitu besar, tapi penanganan “terorisme” seperti tak ada hasilnya dan seolah terus meningkat dengan berbagai jenis konflik di daerah.

“Apa memang ada design besar mengatasi ‘teroris’ secara konprehensif dan tuntas? Padahal anggarannya sangat besar dan dibantu oleh luar negeri, dengan penanganan yang fantastis seperti film action oleh Densus 88, apa memang ini dijadikan proyek?” tanya Mahfudz.

Sementara itu, Mustafa Nahra dari PP Muhammadiyah menyangsikan “terorisme” yang diendus oleh Densus 88 selama ini sebagai kelompok Islam dengan target mendirikan negara Islam.

Baca Juga

Alasannya, menurut Mustafa, sebagai Muslim mustahil berjuang dengan berucap Allahu Akbar lalu merampok dan membunuh orang yang tak bersalah.

Mustafa mempertanyakan pula langkah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan anggaran Rp 2 triliun dalam dua tahun, dan akan terus naik di masa-masa mendatang. Karena hasilnya, “terorisme” tak pernah selesai.

Sebelumnya Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab menegaskan sikap FPI yang mendukung pembubaran Densus 88 lantaran latar belakang pembentukan lembaga tersebut sarat dengan kepentingan.

“Sejak Densus 88 didirikan FPI sudah meneriakkan ‘Bubarkan Densus 88’ karena dari mulai proses pembentukannya, lalu pendanaannya, hingga cara kerjanya, semua hanya merupakan proyek,” tegas Habib Rizieq seperti dikutip arrahmah.com, Jum’at (16/3/2013).

Proyek tersebut, menurutnya, bisa dilatarbelakangi beberapa hal, di antaranya kepentingan pihak luar ataupun kepentingan dari dalam negeri sendiri.

“Baik pesanan asing atau pun rekayasa dalam negeri untuk dapat bantuan asing,” jelas Habib Rizieq. (itoday/salam-online)

Baca Juga