Gara-gara Al-Qur’an Dihina, Sejumlah Tahanan Guantanamo Mogok Makan

Tahanan Guantanamo-jpeg.image
Tahanan Guantanamo

GUANTANAMO (SALAM-ONLINE): Aksi mogok makan para tahanan “terorisme” terjadi di Penjara Guantanamo milik Amerika Serikat di Teluk Kuba. Aksi tersebut sebagai bentuk penolakan atas penghinaan yang dilakukan sipir penjara terhadap Kitab Suci Al-Qur’an.

Puluhan tahanan dinyatakan kritis. Al Jazeera mencatat seratus dari 166 tahanan ikut dalam aksi tersebut. Mogok makan sudah masuk pekan ke-12 dan masih berlangsung hingga Selasa (30/4/2013).

Dilaporkan makin banyak para tahanan yang ikut bergabung dalam aksi terbesar dalam 11 tahun terakhir. Kondisi kali ini membuat Washington panik. Departemen Pertahanan AS meminta penembahan armada medis ke penjara yang dianggap dunia internasional sebagai ilegal itu.

Instruksi Pentagon tersebut digubris. Dikatakan 40 personel medis dari Angkatan Laut AS meluncur ke Teluk Kuba, Senin (29/4/2013). ”Seharusnya kami masuk sejak pekan-pekan lalu. Tapi situasi mendesak saat ini dengan makin banyaknya tahanan yang memilih ikut protes,” kata Juru Bicara Militer, Letnan Kolonel Samuel House, di Guantanamo, Senin (29/4/2013).

Baca Juga

House membenarkan lima di antara tahanan mogok makan mengalami kritis. Namun, dia meyakini kehadiran timnya akan membuat kondisi tahanan itu stabil. House menambahkan 21 tahanan lainnya terpaksa harus diasup makanan melalui selang infus yang dihubungkan lewat hidung.

Penjara Guantanamo atau biasa ditulis Gitmo adalah sarana penahanan milik Paman Sam di luar teritorial AS. Letaknya persis di bibir Teluk Kuba bagian tenggara. Wilayah ini sebenarnya milik rezim sosialisme-komunisme di Havana, Kuba.

Gitmo semakin penuh dengan jumlah tahanan yang hampir semuanya adalah warga Muslim. Shaker Aamer adalah warga Muslim Inggris yang dipenjara tanpa pernah sekalipun masuk pengadilan. Aamer mendekam di Gitmo sejak 11 tahun lalu.

BBC News melansir mogok makan terjadi lantaran hampir semua tahanan tidak mengerti tentang keberadaannya di Gitmo. Kemarahan para tahanan semakin menjadi pada 13 April 2013 lalu saat petugas sipir bermaksud memindahkan sebagian tahanan ke blok berbeda. Pemindahan itu, disertai dengan mengacak-acak semua isi sel dan melempar-lemparkan Kitab Suci Al-Qur’an. (ROL)

Baca Juga