Adhyaksa: “Andai Ana Masih Menpora, Ana Boikot Sea Games di Myanmar”

Adhyaksa Dault-1-jpeg.image
Mantan Menpora Dr Adhyaksa Dault

JAKARTA (SALAM-ONLINE): Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dr Adhyaksa Dault adalah salah satu sosok yang prihatin dengan keadaan umat Islam di Myanmar (Burma).

Menurut Adhyaksa, tidak bisa tidak, harus pemerintah yang turun menyelesaikan masalah ini.

“Menurut ana, ini sudah pembantaian, pemerintah (Indonesia) harus turun tangan. Indonesia itu penduduk terbesar di asia, 46% penduduk asia itu dari Indonesia. Kita harus preasure mereka tapi melalui pemerintah,” ujarnya kepada Suara Islam Online saat acara peduli Rohingya di Cibubur belum lama ini.

Mantan Ketua Umum KNPI ini juga mengatakan momen Sea Games yang akan datang di Myanmar bisa dijadikan tekanan jika Indonesia bersikap memboikot untuk solidaritas kaum Muslimin yang dizalimi.

“Seandainya ana masih menjadi Menpora, akan ana boikot, tidak akan ikut Sea Games bulan Desember di Myanmar. Sekarang sih ana cuma bisa menghimbau, tapi seandainya ana masih Menpora, ‘Wallahi, Demi Allah’, akan ana lakukan boikot itu,” tegasnya.

Baca Juga

Berkaitan dengan kondisi kaum Muslimin Rohingya-Arakan, Adhyaksa mengaku senantiasa mengikuti perkembangannya baik dari berita media Islam maupun relawan yang ada di Myamar.

“Kita juga punya data, ana punya kawan baru kabarkan ke ana, ada empat orang anak kecil dibakar di masjid daerah Yangon, sungguh biadab,” ujarnya sambil menunjukkan pesan singkat dari kawannya tersebut.

Berkaitan seruan jihad yang dikumandangkan oleh ormas-ormas Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) Adhyaksa yang sekarang memimpin ormas Aspirasi Indonesia ini sangat mendukung gerakan tersebut.

Menurut Adhyaksa, yang dilakukan FUI untuk menyerukan jihad itu adalah benar. Dulu pun sewaktu menjadi Menpora, ungkapnya, dia pernah daftar jadi relawan ke Lebanon.

“Ana daftar pertama jadi relawan bersama kawan-kawan di Front Pembela Islam (FPI). Waktu itu sempat geger, di berita luar negeri ketika mendengar ada menteri yang ikut relawan jihad, itu menjadi pressure yang kuat. Jadi sebenarnya dalam masalah Myanmar ini harus ada keberanian dari pemerintah Indonesia,” tutupnya. (Suara Islam Online), salam-online

Baca Juga