PBB Kecam Penggunaan Senjata Kimia oleh Rezim Asad

PBB-jpeg.imageSALAM-ONLINE: Majelis Umum PBB, Kamis (16/5/ 2013) meloloskan draft resolusi yang diajukan Qatar untuk menyatakan bahwa rezim Suriah telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan penyalahgunaan kekuasaan dengan melakukan kekerasan pada rakyatnya sendiri.

PBB juga mengecam penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Suriah, meminta rezim Asad untuk menerima tim pencari fakta dari PBB, dan mendesak dilakukannya transisi kekuasaan.

Selain itu, seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (16/5/2013), resolusi tersebut menekankan pada dua poin, yaitu mengecam peningkatan penggunaan senjata berat kepada penduduk sipil serta apa yang diajukan oleh Qatar sebagai kekerasan sistematis terhadap kemanusiaan.

Majelis Umum PBB sebelumnya telah melakukan pemungutan suara dan menghasilkan 107 negara menyetujui draft ini, 12 negara menentang dan 59 negara abstain.

Rusia merupakan salah satu negara yang menentang resolusi PBB ini dan merupakan pengendala utama dilakukannya pembicaraan damai dengan rezim Nushairiyah Basyar Asad.

Baca Juga

Pemungutan suara dilakukan setelah Vuk Jeremic, Presiden Majelis Umum PBB, mengumumkan bahwa jumlah korban meninggal selama 2 tahun konflik Suriah ini telah mencapai 80.000 orang, dimana 20.000 di antaranya terjadi pada awal tahun ini.

“Setidaknya 80.000 orang telah lenyap sejak kekerasan ini terjadi dan diyakini sebagian besar dari mereka adalah penduduk sipil,” ungkap Vuk Jeremic saat berpidato di hadapan perwakilan 193 negara anggota PBB sebelum pemungutan suara, Kamis (16/5/ 2013) kemarin.

Sementara SOHR (Syirian Observatory for Human Right) menyatakan bahwa 94.000 orang telah terbunuh sejak pecahnya konflik Suriah dan akan melonjak mendekati 120.000 orang. (Abu Akmal Mubarok / Salam-Online).

Baca Juga