Badai ‘Aneh’ Afghanistan Serang 80 Helikopter Tempur AS

Aghanistan-helikopter tempur Amerika di Afghanistan-jpeg.imaageKABUL (SALAM-ONLINE): Badai yang tidak biasa di Afghanistan menyerang lebih dari 80 helikopter militer AS, menghancurkan sejumlah bilah baling-baling dan memecahkan kaca jendelanya, belum lama ini, demikian diumumkan militer AS, Kamis (27/6/2013).

Helikopter-helikopter itu tidak diterbangkan selama beberapa pekan sampai perbaikan selesai, kata militer AS dalam pernyataan tersebut.

Batu-batu badai seukuran bola golf menghantam lapangan terbang Kandahar. Militer AS menggambarkan bagaimana “badai tiba-tiba yang belum pernah terjadi sebelumnya itu” membuat lekuk lapisan logam helikopter-helikopter itu, yang diparkir di luar lapangan terbang di wilayah gurun Afghanistan selatan.

“Banyaknya perbaikan badan pesawat yang harus dilakukan setelah badai itu memberi mekanik waktu pengalaman lima tahun,” kata pernyataan pers, dengan menambahkan bahwa helikopter-helikopter itu dibutuhkan karena “musim perang” Afghanistan sedang berlangsung.

Sekitar delapan helikopter masih belum layak terbang setelah pekerjaan perbaikan menyeluruh selama tiga pekan, yang mencakup pemasangan bilah baling-baling baru dan tirai terpal yang didatangkan dari Kuwait.

Tentara Nasional Afghanistan mengambil alih perang melawan Taliban, namun AS terus memberikan hampir semua dukungan udara.

Baca Juga

“Musuh tidak akan memiliki peluang untuk memanfaatkan kerusakan pesawat kami,” kata Kolonel Allan Pepin, komandan Satuan Tugas Elang, Brigade Penerbangan Tempur III.

Sekitar 130.000 personel Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO yang berasal dari puluhan negara dikirim ke Afghanistan untuk membantu pemerintah Kabul memerangi pejuang Taliban dan pendukungnya.

Pada Oktober 2011, Taliban berjanji akan berperang sampai semua pasukan asing meninggalkan Afghanistan.

Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan negara-negara Barat sekutunya telah sepakat bahwa semua pasukan tempur asing akan kembali ke negara mereka pada akhir 2014, namun Barat berjanji memberikan dukungan yang berlanjut setelah masa itu dalam bentuk dana dan pelatihan bagi pasukan keamanan Afghanistan. (antara/salam-online)

Baca Juga