Prancis Desak Oposisi Moderat Ambil Alih Wilayah Suriah yang Dikuasai Mujahidin
PARIS (SALAM-ONLINE): Presiden Prancis Francois Hollande mendesak, agar kelompok oposisi moderat (sekuler, red) di Suriah mendapatkan kembali kontrol dari wilayah negara yang saat ini dikuasai “kelompok-kelompok Islam radikal”.
“Oposisi harus merebut kembali kontrol atas wilayah tersebut dan mendorong kelompok-kelompok ini (Mujahidin, red) keluar,” demikian lansir AFP mengutip Hollande saat berada di Qatar.
Presiden Prancis menekankan bahwa hal ini untuk “kepentingan oposisi”.
“Ini untuk kepentingan oposisi dan kepentingan Suriah, karena menjadi jelas bahwa kelompok-kelompok ‘ekstremis’ yang ada di sana akan mendapatkan keuntungan dari kekacauan di masa depan,” klaimnya. Ia menambahkan bahwa Basyar al Asad pada gilirannya akan menggunakan ini sebagai alasan untuk melanjutkan pembantaiannya.
Perlu diketahui bahwa pertemuan rutin yang disebut dengan “Group of Frieds of Syria”, yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Amerika Serikat, dan Prancis, diselenggarakan di ibukota Qatar pada Sabtu (22/6/2013) lalu.
Pada pertemuan itu diputuskan untuk memberikan bantuan darurat kepada pasukan oposisi Suriah melawan pasukan rezim Asad. Para menteri negara-negara penjajah ini setuju untuk “mengirim bahan dan peralatan yang dibutuhkan di lokasi untuk memastikan bahwa oposisi mampu menahan serangan berat oleh rezim dan melindungi warga sipil”.
Dipastikan bahwa semua bantuan itu akan pergi melalui Dewan Militer Tinggi FSA untuk mencegah bantuan jatuh ke tangan Mujahidin. FSA yang dimaksud adalah dari kelompok oposisi moderat yang sekuler, bukan Mujahidin. Sudah pasti, musuh-musuh Islam itu tak kan rela bantuan senjata jatuh ke tangan Mujahidin. (arrahmah.com), salam-online