Sejumlah Pimpinan Ikhwan Ditangkap, Saatnya IM Meninggalkan Jalur Demokrasi?

Ikhwanul Muslimin-muhammad badi-1-jpeg.image
Prof Dr Muhammad Badi’

KAIRO (SALAM-ONLINE): Para pimpinan Ikhwanul Muslimin (IM) dan pimpinan Partai Keadilan & Kebebasan (partai bentukan IM) ditangkapi, termasuk Mursyid ‘Aam, DR Muhammad Badi’.

Penangkapan ini dilakukan setelah militer menggulingkan Presiden Muhammad Mursi.

Reuters, Kamis (4/7/2013), melaporkan, Muhammad Badi’ ditangkap di Kota Marsa Matrouth, dekat perbatasan Libya.

Badi’ ditangkap atas perintah kejaksaan Mesir. Tak hanya Mursid ‘Aam, jaksa juga memerintahkan penangkapan wakil Badi’, Khairat el-Shater. Mereka ditangkap dengan tuduhan menghasut pengunjuk rasa untuk melakukan kekerasan.

Baca Juga

Sementara itu politisi senior Ikhwanul Muslimin, Essam El-Erian mengatakan penggulingan Mursi sebagai kemunduran politik.

Ya, Ikhwanul Muslimin Mesir kembali mengalami masa kelamnya, seakan mengulang sejarah. Perjalanan gerakan ini tak jauh dari penjara, tembak dan hukum gantung. Pendiri dan Mursyid ‘Aam pertama IM, Hasan Al Banna, ditembak dan gugur syahid, insya Allah, pada 1949. Di masa Gamal Abdel Nasser, sejumlah pimpinan IM diadili dan dihukum gantung, termasuk Asy Syahid (semoga) Sayyid Quthb.

Ketika perang dengan “Israel” 1948 dan 1967, bukannya tentara Mesir, justru IM berada di front terdepan. Tetapi usai perang, para pimpinannya malah ditangkapi.

Saatnyakah IM “berubah” dan “mengubah” visi dan misi gerakannya, dari strategi meraih kekuasaan lewat jalur demokrasi menjadi perjuangan (jihad global) terbuka, mengajak kembali pada daulah dan sistem Islam? (salam-online)

Baca Juga